Senin, 11 Februari 2013

Perbankan Mulai Lirik Usaha Tambak Udang dan Bandeng



KKP News ||  Bisnis di sektor perikanan perlahan tapi pasti mulai dilirik kalangan perbankan dalam hal penyaluran kredit dan permodalan kepada para petambak udang dan bandeng di  Pantai Utara  (Pantura) Jawa. Hal ini pun diakui oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo yang mengatakan tren usaha di bidang perikanan semakin rendah resiko (calculate risk) untuk digeluti.
“Sektor perbankan sudah menyatakan ketertarikannya, bahkan kemarin ketika acara fisheries and aquaculture investment fair,  kita telah berhasil menggandeng lima perbankan nasional,” kata Sharif di Jakarta, Selasa (4/12).

Kelima perbankan itu yakni Bank Rakyat Indonesia(BRI), Bank Negara Indonesia(BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara(BTN), Bank Syariah Mandiri. Bahkan menurutnya, pihak BTN menyatakan komitmennya untuk membantu dalam mendanai revitalisasi tambak untuk Kabupaten Serang sebesar Rp40 miliar. Menguatnya kepercayaan kalangan perbankan menurut Sharif, sebabnya KKP telah menunjukkan hasil dalam menekan resiko usaha. Menurunnya resiko itu turut didukung dengan penggunaan model plastik mulsa pada tambak budidaya.

“Kegiatan usaha di tambak itu pasti ada resikonya, namun kita telah berhasil menurunkan resiko itu dengan menggunakan teknologi plastik mulsa supaya penyakit dari tanah tidak menginfeksi ikan,” jelasnya.

Selain itu, KKP akan membantu para petambak dengan menyiapkan bantuan pakan,probiotik, infrastruktur,rehabilitasi saluran premier dan tersier termasuk pula teknologi pengolahannya. Seperti diberitakan sebelumnya, KKP telah me-launching revitalisasi tambak udang dan bandeng dengan total lahan seluas 1.500 ha.  Lahan tersebut diperuntukkan untuk tambak udang seluas 1000 ha dan 500 Ha untuk bandeng.  Kegiatan tambak percontohan tersebut tersebar di enam kabupaten yakni Serang, Tangerang, Karawang, Indramayu, Subang, dan Cirebon.

“Insya Allah dengan kegiatan revitalisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak dari semula 0,5 ton/ha/mt (tambak tradisonal) menjadi 15 ton/ha/mt (tambak intensif) ,” jelasnya.

Sebagai gambaranbahwa untuk luasan areal demfarm 1.000 Ha, dengan pemberian input sarana produksi untuk standar teknologi intensif dengan plastik mulsa, ditargetkan dapat menghasilkan udang sebanyak 15 ton/ha/musim tanam dengan nilai Rp. 750 juta, atau 15.000 ton untuk 1.000 Ha dengan nilai Rp. 750 miliar per tahun (asumsi harga udang Rp. 50.000/kg).

Dengan demikian, jika dilakukan musim tanam sebanyak 3 kali, akan dapat menghasilkan sebesar Rp. 2,25 triliun. Sedangkan untuk demfarm bandeng, dengan luasan areal 500 Ha, akan dapat menghasilkan bandeng sebanyak 1.125 ton dengan nilai Rp. 16,8 Miliar. Sementara, pada 2013 KKP menargetkan revitalisasi rehabilitasi saluran pengairan seluas 40 ribu ha tambak. Rehabilitasi tersebut akan berlokasi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Lampung.

diposkan oleh : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar