Kamis, 30 Januari 2014

INDUSTRIALISASI SEKTOR KELAUTAN & PERIKANAN PERLU DIDONGKRAK

JAKARTA - Laut adalah kekayaan alam yang sangat besar dan potensial. Selama ini, eksploitasi dan pengelolaan laut di Indonesia, terutama perikanan belum dilakukan secara maksimal dan bahkan banyak kasus pencurian ikan. Di mana, Angkatan Laut (AL) tampaknya tidak mampu mengawasi laut nusantara yang luas.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS) saat acara Press Conference Kepemimpinan Ekonomi Baru 2014 di Kantonya, Jakarta, Senin (27/1/2014).

"Bahkan ada indikasi oknum aparat dimanfaatkan atau bekerja sama dengan pencuri ikan di laut kita," kata dia.

Suryo menjelaskan, untuk mengatasi masalah ini, seharusnya pemerintah mengambil tindakan-tindakan atau upaya-upaya tegas secara terbuka untuk menghukum berat para aparat yang kedapatan melakukan tindakan tersebut.

Dengan demikian, kata Suryo, potensi yang terdapat di laut dapat dieksplorasi dan dikelola secara baik dan maksimal, agar memberikan manfaat sebesar-besarnya pada kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Lalu industrilisasi di bidang kelautan dan perikanan harus ditingkatkan sehingga memberi nilai tambah bagi perekonomian," tutupnya



sumber : oke zone.com
readmore »»  

PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL TAHUN 2014

Programa Penyuluhan Perikanan Nasional Tahun 2014 disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan baik di Pusat maupun daerah. Programa Penyuluhan Perikanan Nasional ini merupakan dasar bagi Penyuluh Perikanan yang berada di Pusat dan di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam menyusun Rencana Kerja Penyuluhan Perikanan Tahun 2014.

Programa Penyuluhan Perikanan Nasional ini berisi tentang keadaan umum (aktual dan potensial), programa, permasalahan, tujuan, serta cara mencapai tujuan di sector kelautan dan perikanan. 

Selengkapnya programa penyuluhan perikanan nasional tahun 2014 dapat diunduh DISINI...


Terima Kasih....

sumber : Pusat penyuluhan KP
readmore »»  

Kamis, 23 Januari 2014

TEKNIK BUDIDAYA BELUT DI AIR TANPA LUMPUR

Belut biasanya dibudidayakan dalam molam lumpur seperti dihabitat aslinya di sawah. Namun perkembangan penelitian budidaya belut menunnjukkan bahwa belut pun bisa di budidayakan tanpa lumpur, seperti yang dilakukan oleh peneliti dari UGM ini.
Belut dicoba dibesarkan di media tidak lazim: hanya air, bukan campuran lumpur, jerami, dan kompos.Sang peneliti, Ir Ign Hardaningsih MSi, ingin meneliti pertumbuhan belut yang dipelihara di media air. Ia menebar 30 [I]Monopterus albus[/I] di akuarium. Air berasal dari sumur ber pH netral, 7. Agar tidak stres saat dipindah ke media air, belut diadaptasikan terlebih dulu. Caranya, Hardaningsih memuasakan belut-belut itu selama 2 pekan. “Setelah dipuasakan, baru diberi pakan berupa burayak ikan dan ikan kecil lain,” ujarnya. Cacing tanah sebetulnya bisa diberikan, tapi harganya relatif mahal. Lumbricus itu mencapai Rp25.000/kg.
Selain pakan, ketua Laboratorium Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada itu mengganti air sebulan sekali. Suhu ruangan laboratorium diatur pada kisaran 26—28oC. “Suhu agak hangat karena belut biasa hidup di sawah yang penuh bahan organik terdekomposisi,” katanya. Dekomposisi itu membuat suhu media meningkat. Nah, setelah 4 bulan dipelihara di akuarium, belut-belut itu tumbuh hingga seukuran jempol orang dewasa dan tidak ada satu pun yang mati.
Menurut Ade Sunarma MSi, periset di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi, Jawa Barat,belut berpotensi dikembangkan di media air. “Dengan media air, tingkat kematian dan pertumbuhan belut gampang dicek,” ujar Ade. Dalam budidaya konvensional, peternak mesti membongkar media untuk mengecek. Media air itu juga mengurangi dampak negatif teritorialisme. “Pada media lumpur belut menerapkan teritorialisme —penguasaan wilayah” kata Hardaningsih. Jika ada belut lain yang masuk teritori, pemilik teritori tak segan-segan membunuh penyusup yang mendatangi lubangnya.

FAKTOR-FATOR UTAMA DALAM BUDIDAYA BELUT DI AIR BERSIH
Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :
AIR 
Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita. 
Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah. 
Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.

PAKAN 
Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan) dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain:  cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

BIBIT
Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
1.       Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

2.       Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.

3.       Penampilan sehat yang dicirikan
tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.

4.       Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina. Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.

5.       Kepadatan (Volume)
Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal, dalam pembesaran jenis-jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. 
Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, Kepadatan penebaran bibit belut sangat berperan penting pada pertumbuhan dan tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut untuk pertumbuhan, tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian justru bisa meminimalkannya. Mempersiapkan Pembesaran


6.       Langkah Awal
Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah memelihara pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami kendala terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita menebar bibit belut. Karena selama ini kendala dari para pembudidaya belut baik yang menggunakan media lumpur maupun media air bersih adalah pada pemberian pakan yang tidak menentu karena mereka sebelumnya tidak mempersiapkan pakannya terlebih dahuludan hingga kini pakan yang paling disukai belut adalah pakan dari alam, walaupun sudah ada pembudidaya belut dalam pemberian pakannya menggunakan jenis pelet, namun setelah dihitung-hitung hasil analisa usahanya masih sangat minim,padahal dalam setiap usaha tentunya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih, bukan malah membuang-buang duit atau tenaga kita kan???
Banyak pembudidaya belut yang masih meremehkan hal ini dan akhirnya mereka yang akan kerepotan sendiri karena setiap hari harus mencari pakan buat belut kalau tidak, mereka harus membeli pakannya, sehingga untuk biaya operasionalnya akan semakin membengkak untuk pembelian pakan. Dengan kita memelihara pakan terlebih dahulu insyaALLOH akan mudah menghitung jumlah panen dan analisa usahanya.

7.       Persyaratan Lokasi
Secara klimatologis belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi kolam tidak beracun. 
Suhu udara/temperatur optimal untuk pertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-28 derajat C. Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya belut di air bersih (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum).

Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.


SUMBER : http://hobbysatwa.blogspot.com/
readmore »»  

Rabu, 22 Januari 2014

KKP Berhasil Budidaya Ikan Tuna Sirip Kuning


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil kembangkan budidaya Tuna Sirip Kuning atau Yellow fin Tuna. Ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di pasar dunia ini berhasil dibudidayakan/fattening oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol Bali. Bahkan Indonesia akan mampu memproduksi benih ikan Tuna sirip kuning dari hatchery yang pembangunannya dilaksanakan tahun 2014 ini.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menjelaskan, peluang budidaya masih sangat terbuka luas, dengan didukung ketersediaan ikan Tuna ukuran kecil/baby Tuna di perairan Indonesia. Untuk itu, budidaya ikan Tuna/Fattening di Indonesia mempunyai prospek yang sangat bagus mengingat bahwa produksi hasil penangkapan sudah tidak dapat ditingkatkan serta daerah penangkapan semakin jauh dan tingkat hasil tangkapan per unit upaya atau Catch per Unit Effort (CPUE) semakin rendah.

Dengan adanya beberapa kendala tersebut, biaya penangkapan ikan Tuna akan lebih tinggi dibandingkan biaya produksi ikan Tuna dalam unit budidaya. “Di samping itu, trend masyarakat dunia yang mulai beralih dari sumber protein daratan ke sumber protein laut memberikan dampak positif terhadap peningkatan usaha budidaya laut,” jelasnya.

Menurut Sharif, KKP akan terus mendukung upaya budidaya laut atau mariculture. Budidaya laut atau mariculture saat ini menjadi usaha yang mempunyai prospek cerah. Apalagi, pengembangan budidaya laut dinilai masih mempunyai peluang yang sangat besar. Dengan luas indikatif potensi lahan pengembangan budidaya laut nasional luas 4,58 juta ha sampai dengan tahun 2011 baru dimanfaatkan untuk usaha budidaya sekitar 169.292 ha atau 3,69%.

Padahal banyak jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai jual tinggi. Di antaranya, ikan Kerapu, Bawal Bintang dan Kakap Putih serta Tuna, merupakan komoditi ekspor yang banyak diminati pasar dunia. “Budidaya ikan Tuna sebenarnya sudah lama kita ujicobakan. Bahkan. untuk domestikasi Tuna telah berhasil dilakukan di Indonesia oleh BBPPBL Gondol di Bali, 10 tahun yang lalu,” katanya.

Sharif menegaskan, KKP terus berupaya menggenjot produksi perikanan budidaya melalui optimalisasi pemanfaatan potensi budidaya, salah satunya adalah dengan mendorong percepatan pengembangan kawasan budidaya laut (mariculture). Prospek pengembangan budidaya laut khususnya pada area off shore mempunyai peluang besar sebagai alternatif usaha yang prospektif bagi masyarakat pesisir.

Di antaranya, KKP melalui Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan upaya strategis dalam mempercepat pengembangan kawasan budidaya ikan kerapu, yaitu melalui pengembangan model percontohan atau demfarm budidaya ikan kerapu di 10 Kabupaten. “Untuk kegiatan budidaya Tuna, KKP melalui pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan pada tahun 2013, memberikan bantuan berupa pembangunan fasiltas karamba jaring apung (KJA) di laut lepas sebanyak 5 buah berdiameter 50m dan sarana pendukungnya untuk kegiatan penggemukkan atau fattening,” jelasnya.


KEBIJAKAN PERIKANAN TANGKAP
Sharif menjelaskan, pengembangan budidaya laut merupakan kebijakan KKP untuk mendukung upaya negara negara dalam pengendalian tangkapan berlebih atau over fishing. Apalagi ikan Tuna merupakan sumberdaya alam yang semakin penting baik di tingkat regional maupun tingkat internasional. Data FAO, menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan Tuna semakin menurun dari tahun ke tahun, terutama Tuna di daerah empat musim seperti jenis Tuna Sirip Biru atau Bluefin Tuna.

Untuk itu, Indonesia sebagai salah satu produsen utama Tuna hasil tangkapan alam, tentu mempunyai kontribusi dan peranan penting dalam pelestarian perikanan Tuna. Peranan Indonesia semakin penting mengingat bahwa perairan lepas pantai selatan Jawa dan Bali adalah daerah pemijahan utama ikan Tuna sirip biru selatan (Southern Bluefin Tuna). “Berdasarkan latar belakang tersebut, berbagai upaya pengembangan Tuna harus didukung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi alam untuk konsumsi,” ujarnya.

Menurut Sharif, dampak dari penangkapan ini mulai terlihat dengan terjadinya penurunan hasil tangkapan Tuna dan bahkan penurunan bobot per ekor ikan yang tertangkap. Ini merupakan salah satu indikasi telah terjadinya penurunan populasi Tuna di alam oleh akibat tangkapan berlebih. Sebagai negara tropis, Indonesia dinilai mempunyai masa depan yang baik untuk mengembangkan budidaya Tuna jenis Tuna tropis seperti Yellow Fin Tuna.

Untuk membudidayakan Tuna sirip kuning, KKP terus melakukan kajian mendalam terutama berkenaan dengan ketersediaan benih Yellow Fin Tuna di alam untuk menjamin keberlanjutan pasokan benih dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam. Kedua, Pengembangan benih Tuna hasil hatchery yang adaptif terhadap lingkungan dengan tingkat kelangsungan hidup tinggi, sehingga tidak bergantung benih dari alam.


Ketiga, pengembangan pakan alternatif yang mudah didapat dan berkelanjutan sehingga tidak bergantung pada ikan pelagis kecil yang bernilaii ekonomi tinggi dan cenderung semakin berkurang ketersediannya di alam. “Faktor lain, adalah pemilihan lokasi dengan karakteristik layak dari segi teknis budidaya serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pemasaran hasil budidaya yang memadai serta penyusunan kebijakan dan peraturan yang mendukung pelaksanaan budidaya Tuna,” paparnya. 

(Sumber : Antara)

EDITOR : shampankbie
readmore »»  

MENAMBAL KOLAM IKAN YANG BOCOR

Kolam ikan membuat taman rumah jadi lebih indah. Namun keindahan itu akan sirna, jika satu sisi baknya mengalami kebocoran. Bocor membuat air merembes. Lama-lama airnya habis dan menyisahkan lumpur halus.

Problem kebocoran bisa diatasi dengan cara menambalnya. Tambal yang bocor, airnya pun tak menyusut. Tentu cara menambalnya ada triknya. Anda tidak bisa sembarang. Misalnya, ikan yang ada di kolam harus dipindah dulu.

Kemudian, kebocoran bisa ditambal. Jika keliru, ikan kesayangan Anda bakal stres. Lama-lama, bisa tewas. Simak lima langkah mudah untuk menambal kolam bocor berikut!

  • Pindahkan ikan-ikan ke tempat yang aman, keringkan kolam.
  • Perhatikan dan beri tanda setiap lapisan dinding semen yang berlubang, retak, dan yang Anda curigai sebagai titik kebocoran kolam. Jangan sampai terlewat satu titikpun karena Anda harus mengulang dari awal bila ada yang terlewat.
  • Perhatikan kebocoran yang ditemukan apakah semen di sekitarnya juga terdapat retakan lembut atau keropos. Bersihkan bagian tersebut sampai tidak ada lagi semen yang keropos, kemudian ditambal dengan semen. Lakukan langkah ini pada setiap kebocoran yang Anda temukan.
  • Biarkan kolam hingga semen tambalan benar-benar kering. Isi kembali kolam dengan air di atas tanda yang kita buat. Tunggu beberapa jam apakah air di kolam kita berkurang.
  • Bila tidak berkurang, isi penuh kolam dan tunggu hingga 2-3 jam. Kemudian kosongkan kolam, sambil dibersihkan, barulah diisi air kembali dan ikan dapat dilepas ke kolam baru tersebut.

Demikian Tips Menambal Kolam Ikan Yang Bocor. Selamat Mencoba ! (Sumber : Tribun News)
readmore »»  

Jumat, 17 Januari 2014

PENYULUH TENTUKAN KESUKSESAN KELOMPOK

Jakarta , Penyuluh perikanan memegang peranan penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan kelompok perikanan.  Sebagai sasaran penyuluhan, kelompok senantiasa berinteraksi dengan penyuluh perikanan di lapangan.  Berbagai hal didiskusikan untuk kemajuan kelompok.

Salah satu sosok penyuluh perikanan telah dimuat dalam rubrik SOSOK pada tabloid INFOMINA bulan November 2013 yang lalu yaitu Whining Purna Dwi Yant, S.P penyuluh perikanan di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Bitung.

Pengalaman dan pemikiran beliau selengkapnya dapat diunduh sebagai sharing untuk penyuluh perikanan di Indonesia.

lampiran : KLIK DISINI


sumber : PUSAT PENYULUHAN KP
readmore »»  

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN

Penyakit pada budidaya ikan merupakan hal yang menakutkan bagi petani, betapa tidak, hasil kerja keras mulai dari persiapan lahan, penebaran benih, sampai dengan pemeliharaan yang penuh dengan kehati-hatian akan sirna atau berganti dengan kerugian apabila apabila ikan terkena penyakit.
kenapa ikan sakit? dalam kondisi normal yaitu lingkungan optimal dan daya tahan tubuh yang baik, ikan sebenarnya jarang terkena penyakit. Namun, apabila kondisi lingkungan tidak cocok, ikan stres dan daya tahan tubuh menurun. Bila sudah begitu, maka penyakit akan dengan sangat mudah muncul.



Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tubuh ikan melemah, diantaranya kualitas air yang yang buruk, nutrisi yang tidak terpenuhi, serta kepadatan yang terlalu tinggi. Akibatnya terjadi komposisi tidak sehat antara oksigen , makanan, buangan metabolit beracun serta mikro organism yang lain. Sumber penyakit terdiri dari virus, bakteri, parasit, dan sumber lain yaitu kekurangan nutrisi dan rusaknya kualitas air.

Bagaimana mendeteksi ikan yang terkena penyakit? Ikan sakit ditandai dengan tingkah laku yang tidak seperti biasanya dan ditemukan kelainan pada organ tubuh.

Tanda-tanda tingkah laku ikan sakit diantaranya:
* Berenang tidak terkendali, bahkan menabrak pematang.
* Membuka dan menutup insang lebih lebar dan cepat (mengap-mengap).
* Menggosok-gosokkan badan pada benda-benda yang ada di kolam.
* Nafsu makan menurun, bahkan terkadang ikan tidak mau makan.
* Berkumpul di inlet (tempat air masuk).
* Berenang dipermukaan
* Gerakan lemas dan kurang agresif

Tanda-tanda pada bagian tubuh diantaranya:
* Warna insang pucat agak pudar bahkan mengalami kerusakan.
* Produksi lendir lebih banyak dari biasanya.
* Proporsi tubuh tidak seimbang (cenderung kurus).
* Adanya luka dan pendarahan.
* Warna kulit lebih pucat atau gelap (tidak cerah).
* Kelainan pada tulang belakang.

 Apabila tanda-tanda tersebut ditemui maka segera lakukan perbaikan kualitas air dengan cara mengganti sebagian atau seluruh air media budidaya, penambahan vitamin pada pakan, dan melakukakan pengobatan dengan segera.



 Pencegahan Penyakit

Mencegah lebih baik daripada mengobati, selain lebih ekonomis karena terhindar dari kerugian yang besar akibat kemauan massal ikan. paling tidak ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit.
1.    Melakukan persiapan lahan yang benar, yaitu pengeringan dan pemupukan. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan kira-kira selama tiga minggu sampai dasar kolam retak-retak. Pengapuran digunakan untuk menstabilkan pH tanah dan air serta dapat membunuh bakteri dan parasit. Pemupukan digunakan untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami.
2.    Menjaga kualitas air pada saat pemeliharaan. untuk itu dapat dilakukan treatment probiotik secara ter atur 0,3 ppm setiap hari. Probiotik akan mendegradasikan bahan organik, menguraikan gas beracun dan menekan pertumbuhan bakteri merugikan penyebab timbulnya bakteri.
3.    Meningkatkan ketahanan tubuh ikan melalui kekekbalan non spesifik dengan aplikasi imunostimulant secara teratur seperti vitamin,  glukan, dan pemberian probiotik.

Pengobatan penyakit
Apabila ikan terlanjur terserang penyakit segera dilakukan pengobatan sesuai penyebab penyakit. Antibiotik diberikan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri, anti parasit diberikan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh parasit. untuk penyakit-penyakit virus, treatment yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan system ketahanan tubuh ikan melalui pemberian vitamin terutama vitamin C.






sumber : PUSAT PENYULUHAN KP

readmore »»  

Cara Membuat Baso Lele


Olahan Ikan Lele - Lele mengandung banyak gizi dan protein yang membantu kecerdasan otak anak. Banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat membatu meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Bosan dengan mengolah ikan lele menjadi hidangan yang itu-itu saja??? Coba resep yang satu ini Baso Lele .

Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Baso Lele. Agar apa yang diolah sesuai dengan harapan, perhatikan dengan seksama jumlah takarannya.

Bahan-bahan Baso Lele:

  • Daging Lele Giling 1.5 kg
  • Daging sapi giling 1/2 kg (sebagai campuran saja, tidak di kasi juga tidak apa-apa)
  • Bawang putih 3 bh dihaluskan.
  • Tepung Sagu 50 gram
  • Garam secukupnya. (1 sdt)
  • Putih telur 1 bh
  • Air panas atau mendidih 1 baskom
  • Air dingin atau air es 1 baskom
Selanjutnya langkah-langkah yang Anda harus lakukan dalam proses pengolahan Baso Lele. Perhatikan setiap langkah dengan cermat, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan durasi pemrosesan dan takarannya, agar menghindarkan masakan Anda dari kegagalan hanya karena kurang teliti.

Lihat cara pembuatan Baso Lele:


  1. Campur semua bahan sampai teraduk rata dan tidak melekat dengan menggunakan tangan dan sendok. 
  2. Basahi tangan dengan air, ambil campuran daging lele dengan tangan dan genggam dan keluarkan pencet ambil bulatan bakso dengan sendok dan celupkan ke air panas sampai mengapung lalu pindahkan ke air es selama 5 menit. 
  3. Lakukan sampai adonan habis dan selesai.
readmore »»  

Cara Membuat Steak Ikan Lele

Olahan Ikan Lele - Lele mengandung banyak gizi dan protein yang membantu kecerdasan otak anak. Banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat membatu meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Bosan dengan mengolah ikan lele menjadi hidangan yang itu-itu saja??? Coba resep yang satu ini Steak Ikan Lele.

Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Steak Ikan Lele. Agar apa yang diolah sesuai dengan harapan, perhatikan dengan seksama jumlah takarannya.

Bahan-bahan Steak Ikan Lele: 
Bahan Steak: 

  • 1/2 kg daging lele, cincang
  • 1 btr kuning telur
  • 75 gr bawang bombai, cincang halus
  • 1 btg daun seledri, cincang halus
  • 2 sdm tepung terigu
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdm saus inggris
  • 3 sdm mentega/margarin 
  • 1 sdt garam
Bahan Saus Steak Ikan Lele: 

  • 1 sdm mentega/margarin
  • 1 sdm tepung terigu
  • 50 gr bawang bombai, cincang halus
  • 2 sdm saus tomat
  • 100 ml air
  • 1 sdm saus BBQ
  • 1 sdm saus inggris
  • 1/4 sdt pala bubuk
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt garam
Bahan Pelengkap Steak Ikan Lele: 

  • 100 gr wortel kecil, rebus sebentar
  • 100 gr kentang, goreng
Selanjutnya langkah-langkah yang Anda harus lakukan dalam proses pengolahan Steak Ikan Lele. Perhatikan setiap langkah dengan cermat, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan durasi pemrosesan dan takarannya, agar menghindarkan masakan Anda dari kegagalan hanya karena kurang teliti.

Cara Pembuatan Steak Ikan Lele : 
Prosedur Membuat steak: 

  1. Campur lele, , daun seledri, bawang bombai, merica bubuk, kuning telur, tepung terigu, saus inggris, dan garam, aduk hingga rata.
  2. Adonan dibagi menjadi 5 bagian, lalu masing-masing dibentuk bulat, tekan hingga pipih dan bundar.
  3. Panaskan mentega, lalu goreng tiap bundaran adonan hingga warnanya kecokelatan di kedua sisinya dan matang, lalu angkat.
Prosedur Membuat saus: 

  1. Panaskan mentega, tumis bawang bombai hingga layu. Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Lalu tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk, masak hingga adonan kental.
  2. Tambahkan saus inggris, saus tomat, saus BBQ, pala bubuk, merica bubuk, dan garam, aduk rata. Lalu masak hingga mendidih dan kental, angkat.
Letakkan steak ikan lele di piring saji, siram dengan saus di atasnya, lalu hidangkan bersama-sama dengan pelengkapnya

Sumber : KLIK

Semoga Bisa Bermanfaat
readmore »»  

Teknologi Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

Teknologi penangkapan ikan pada dewasa ini sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus baik dari segi alat penangkapan ikan, alat - alat bantu operasi penangkapan ikan dan teknik pengoperasian alat penangkap ikannya. Walaupun demikian alat penangkap jenis Pancing Ulur ini merupakan salah satu alat penangkap ikan yang sudah lama dan banyak digunakan oleh para nelayan tradisionil skala kecil. Pancing Ulur dapat ditemui hampir diseluruh wilayah Indonesia dan telah digunakan oleh para nelayan. Kontribusi hasil tangkapan Pancing Ulur terhadap produksi perikanan nasional cukup memadai untuk konsumsi setempat.


Pancing Ulur merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut dan  termasuk alat penangkap ikan yang bersifat  aktif, dan juga ramah terhadap  lingkungan. Pengoperasian alat relatif sederhana, tidak banyak menggunakan peralatan bantu seperti halnya alat tangkap pukat ikan dan pukat cincin. Pancing Ulur dioperasikan diberbagai jenis perairan, seperti disekitar pantai, di samudera, di perairan dangkal, diperairan dalam bahkan di perairan sekitar karang. Jenis ikan yang tertangkapsangat bervariasi meliputi ikan-ikan pelagis untuk Pancing Ulur yang dioperasikan disekitar permukaan dan dilapisan kedalaman tertentu suatu perairan serta ikan demersal (dasar) untuk Pancing Ulur yang dioperasikan di dasar perairan.

Nah untuk mengetahui secara detail tentang penggunaan alat pancing ulur ini, blog ini akan menyajikan dan berbagi informasi untuk menambah pengetahuan bagi kita semua.

Silahkan DOWNLOAD DISINI


SEMOGA DAPAT BERMANFAAT



Sumber:
Kementerian Republik Indonesia
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Pusat Penyuluhan Perikanan
readmore »»  

Selasa, 14 Januari 2014

PENGOLAHAN KERUPUK IKAN LELE


Pendahuluan
Jenis-jenis ikan ekonomis rendah yang masih segar dapat kita peroleh dengan mudah di pasaran dengan harga terjangkau. Salah satunya adalah ikan Lele. Produk olahan dari jenis ikan ini masih terbatas macamnya.
Salah satu alternatif yang dapat kita gunakan dalam diversifikasi produk olahan adalah dengan menggunakan ikan tersebut sebagai bahan baku dalam pembuatan camilan ikan Kerupuk Ikan Lele.
Kerupuk Ikan Lele ini mempunyai rasa yang gurih dan renyah, sehingga disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dan sering dipakai sebagai teman makan nasi dibeberapa warung-warung makan.

Alat yang digunakan
                   Timbangan, gelas ukur, panci, saringan, mixer, blender, pisau dan talenan, kompor, wajan, oven/mesin pengering.
Bahan yang Digunakan
a.    Bahan Baku :
1. Daging ikan yang telah difillet sebanyak 0,5  kg

b.    Bahan dan Bumbu :
1. Tepung tapioka             : 1  kg
2. Daging lele                   : 0,5 kg
3. Air                            : secukupnya
4. Garam                         : 1 sdm
5. Gula                             : 1 sdt
6. Soda kue                     : 1 gr
7. Bahan pengasam           : secukupnya
8. Bawang putih               : 100  gr
9. Telur ayam                   : 2  butir
10. Natrium meta bisulfit          : secukupnya
12. Natrium Benzoat        : secukupnya
13. Keju parut                 : 10 gr
14. Minyak goreng            : secukupnya



Langkah Kerja
a.     Daging lele harus dijadikan bubur terlebih dahulu, tentunya setelah dicuci dan isi perutnya dikeluarkan. Daging lele yang dihasilkan kemudian diblender dengan penambahan air (2:1) sehingga menjadi bubur daging lele
b.    Bau amis ini dapat dihilangkan dengan penambahan bahan-bahan pengasam. Bubur daging lele ditempatkan pada panci lalu ditambahkan bahan pengasam sedikit demi sedikit sambil diaduk terus.
c.  Membuat adonan cair. Adonan ini terdiri dari bubur lele, air, telur, garam, gula, soda kue, bawang putih, bahan pengawet (asam benzoat), bahan pemutih (zodium meta bisulfit) dan keju. Untuk membuat adonan cair, seluruh bahan (kecuali bubur lele) dimasukkan ke dalam blender, termasuk telor yang sudah dikocok, bawang putih yang sudah dihaluskan



d.   Campurkan daging ikan yang sudah dilumatkan dengan seledri yang sudah diiris, tepung terigu, bumbu halus, garam, telur dan baking soda.






e.  Aduk adonan tersebut sampai kalis dan bisa dicetak.
f.     Bila adonan terlalu lengket, maka dapat ditambah dengan tepung tapioka.
g.    Bungkus dengan daun bentuk lontong atau plastik es
h.    Kukus sampai matang, angkat biarkan dingin
i.     Potong tipis-tipis dan jemur dibawah matahari
j.    Setelah kering goreng dengan api sedang sampai warna kuning kecoklatan
k.    Pengemasan dapat dilakukan dengan kantong plastik baik dalam kondisi masih mentah atau sudah matang.




--------selamat mencoba---------
readmore »»  

MEMBUAT KERUPUK UDANG

Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya juga relatif terjangkau. Secara umum kerupuk adalah bahan kering yang berupa lempengan tipis yang terbuat dari bahan baku seperti ikan, kulit dan dapat juga berasal dariudang.
Akan tetapi saat ini begitu banyak kerupuk yang menggunakan bahan-bahan pangawet yang tidak diizinkan atau membahayakan konsumen, seperti penggunaan boraks. Padahal untuk pembuatan semua jenis kerupuk sama sekali tidak memerlukan bahan pengawet dalam pembuatannya.


Alat Pembuat Kerupuk Udang
Untuk membuat adonan kerupuk udang tidaklah terlalu sulit dan alat-alat yang dibutuhkan juga tidak terlalu rumit. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah udang sebagai bahan utama dan bahan-bahan tambahannya seperti tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih garam dan juga bleng (sejenis garam yang berfungsi sebagai media pengawet tetapi lebih aman dibandingkan dengan boraks).
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan dalam jumlah kecil tidak terlalu banyak dan dapat menggunakan alat dapur sederhana seperti baskom, tampah, cobek dan juga loyang. Semua alat tersebut dapat kita beli di pasar atau toko terdekat. Sedangkan untuk produksi dalam skala besar biasa menggunakan alat penghancurudang/ikan, alat pelembut bahan-bahan, pencetak, alat pengukus ukuran besar, mesin pemotong dan juga oven.
Bila anda ingin mencoba membuat kerupuk udang, langkah-langkah sederhananya adalah sebagai berikut :
Bahan
  1. Udang segar sebanyak 3/4 kg.
  2. Garam
  3. Tepung Tapioka
  4. Telur Ayam
  5. Bawang Putih
  6. Bawang Merah
  7. Bawang Daun
  8. Ketumbar
Alat
  1. Panci
  2. Pisau
  3. Pengaduk
  4. Kompor
  5. Nampan atau Wadah Pengering
Cara Membuat Kerupuk Udang :
  1. Udang/Daging Ikan Ditumbuk Halus, Tambahkan Bumbu, Garam, Gula Dan Air Secukupnya.
  2. Tambahkan Tepung Tapoka Dan Telur, Diaduk Rata Dan Adonan Padat/Kompak.
  3. Adonan Dibentuk Bulat Dan Panjang Seperti  Lontong
  4. Lontong Adonan Dikukus Sekitar 2 Jam
  5. Setelah Cukup Matang, Diangkat Dan Dibiarkan Dingin
  6. Lontongan Diiris Tipis-tipis
  7. Irisan Dijemur Selama 2-3 Hari Sampai Kering
  8. Kerupuk Ikan Siap Digoreng.
TIPS MENINGKATKAN NILAI TAMBAH KERUPUK
Untuk memberi nilai tambah, kerupuk udang tidak hanya di jual dalam keadaan setengah pakai saja, tetapi juga dalam keadaan siap makan atau sudah digoreng. Karena bila di jual dalam keadaan matang dirasa bisa jauh lebih menguntungkan.Tetapi yang harus diperhatikan bila menjual kerupuk udang dalam keadaan siap makan adalah penggunaan minyak goreng yang dipakai, karena bila minyak goreng telah digunakan lebih dari tiga kali justru akan memberi kerupuk udang yang dihasilkan mudah cepat tengik. Hal ini dikarenakan minyak goreng yang dipakai sudah rusak, sehingga pengulangan penggunaan minyak goreng sebaiknya dibatasi.
Selain itu dalam hal kemasan, untuk meningkatkan nilai jual sebaiknya dibuatkan kemasan yang unik dan transparant. Pilih gambar dan warna yang pas serta design yang mampu mengundang selera konsumen untuk membelinya

readmore »»