Rabu, 05 Desember 2012

PERANAN MEDIA PENYULUHAN


Kemajuan Perkembangan Teknologi yang merupakan Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi memang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Pengaruh berbagai Teknologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut juga perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni pelaku utama, Pelaku usaha dan keluarganya serta masyarakat perikanan lainnya. Oleh karena itu peranan media penyuluhan perikanan benar-benar sangat penting dan selalu dibutuhkan sebagai penyalur pesan terbaik kepada sasaran, apakah itu berupa informasi maupun Teknologi baru dibidang Perikanan.


Peranan dan penggunaan media penyuluhan perikanan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha dimaksudkan untuk dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses pembelajaran melalui kegiatan penyuluhan dapat  berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi. Peranan media penyuluhan perikanan dapat ditinjau dari beberapa segi yakni antara lain adalah sebagai berikut:

1. Peranan media penyuluhan perikanan sebagai saluran komunikasi (channel) dalam kegiatan penyuluhan perikanan.
Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/komunikator kepada sasaran yakni pelaku utama dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan dengan kebutuhannya.

Menyalurkan "Feed back"/ Umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan/ pengembangan dalam penerapan tehnologi selanjutnya.
Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan perikanan secara teratur dan sistimatik.

2. Peranan media penyuluhanperikanan sebagai Media Belajar dalam kegiatan penyuluhan perikanan.
Pada tahap awal peranan penyuluh perikanan sangat dominan dalam kegiatan belajar pelaku utama, lama kelamaan berubah pelaku utama menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan perikanan. Sekarang penyuluh perikanan berperan sebagai mitra kerja pelaku utama, mendampingi dan membantu pelaku utama dalam memecahkan masalah yang dihadapi dilapangan bersama dengan pelaku utama lainnya melalui kegiatan kelompok tani.

Peranan media penyuluhan perikanan sebagai media belajar dalam kegiatan penyuluhan perikanan sebagai berikut :
a. Memberi pengalaman belajar yang integral dari kongkrit ke abstrak. 
Pelaku utama belajar dimulai dari situasi nyata dilapangan melalui pengalam langsung sebagai contoh saja misalnya, Melalkukan kegiatan Perbaikan alat tangkap Mesin Perikanan, maka kegiatan yang berhubungan dengan perbaikan meliputi perawatan dan seterusnya sehingga akan terkait, mulai dari cara pembongkaran, penggantian elemen pemasangan kembali sampai mesin bagus normal dan yakin akan keamanan dan kenyamanan. Bisa juga dengan contoh-contoh lainnya seperti Pembuatan kakaban untuk tempat menempelnya telur ikan dalam pemijahan ikan mas. Pelaku utama secara berkelompok belajar membuat kakaban yang baik, rapih dan bersih sesuai dengan aturan budidaya. Cara belajar tersebut disebut cara belajar Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat oleh pelaku utama, kemudian didiskusikan bersama secara priodik.

Selanjutnya pelaku utamabelajar melalui berbagai media penyuluhan perikanan lainnya antara lain: spesimen, poster, leaflet, folder, gambar, slide, flm dan sebagainya. Materi pelajaran tidak terbatas pada hama/penyakit saja tetapi berkembang dengan materi yang terkait seperti Tehnik pemijahan, tehnik pembesaran ikan, cara mencegah hama dan penyakita pada budidaya, musuh alami, pemupukan kolam, fisiologi berbagai jenis diperairan atau tanaman dan sebagainya sampai panen, artinya bahwa kegiatan Penyuluhan selalu berkaitan dan materipun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada sasaran.

Dengan demikian memberi pengalaman yang luas dan terpadu. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan kongkrit kearah abstrak penyuluh perikanan sebagai mitra pelaku utama berfungsi untuk membantu/membimbing proses belajar atau pembelajaran dalam Usahanya sehingga dapat berhasil dengan baik, bagus dan sempurna.

b. Memungkinkan proses belajar dapat berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan.
Teknologi selalu berubah dan berkembang, Oleh karena itu media penyuluhan perikanan harus selalu menyalurkan pesan/informasi yang mutakhir. Siaran pedesaan misalnya adalah media penyuluhan perikanan yang harus selalu siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.

c. Memungkinkan proses belajar secara mandiri.


Tersedianya berbagai macam media penyuluhan perikanan seperti: brosur, kaset rekaman, folder, leaflet, lembaran informasi perikanan (Liptan) dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara mandiri.
 Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara sang pembawa pesan dengan sang Penerima (sasaran) sehingga apa yang disampaikan akan lebih efektif dan efisien. 

Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media Penyuluhan dalam proses pembelajaran yaitu :


  1. Penyampaian materi penyuluhan dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
  2. Proses Penyampaian pesan dalam Kegiatan Penyuluhan menjadi lebih jelas dan menarik
  3. Proses Penyampaian pesan / Informasi teknologi/pembelajaran menjadi lebih interaktif,Efisiensi dalam waktu dan tenaga, Meningkatkan kualitas hasil yang disampaikan
  4. Media memungkinkan proses kegiatam penyuluhan dapat dilakukan dimana saja. kapan saja,dan untuk siapa saja.
  5. Media dapat menumbuhkan sikap positif sasaran terhadap pesan yang berupa materi, informasi teknologi, dan proses belajar dalam berusaha dibidang Pengetahuan, ketrampilan maupun Sikap.
  6. Merubah peran seorang Penyuluh ke arah yang lebih positif dan produktif, Juga masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang belum sempat ditulis di sini.


Fungsi media dalam penyuluhanPerikanan, khususnya media visual,yaitu sebagai: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Media penyuluhan Perikanan juga diharapkan dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau Umum misalnya kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
(1)    Memotivasi minat atau tindakan,
(2)    Menyajikan informasi dan
(3)    Memberi instruksi.”

Pemakaian media dalam proses kegiatan Penyuluhan dilakun dengan  tujuan agar dapat membangkitkan keinginan yang baru guna menimbulkan Minat, yakni untuk mencoba mengetrapkan, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan Penyuluhan, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap sasaran sehingga dapat merubah dirinya untuk meningkatkan Pengetahuan ketrampilan dan sikap.

Jadi Peranan Media PenyuluhanPerikanan sangatlah penting dan diperlukan agar pelaksanaan Kegiatan dapat dilaksankan secara konsisten,berkesinambungan dan teratur namun memenuhi target sesuai dengan kebutuhan sasaran yang dapat dilaksanakan dengan prinsip siap untuk melaksanakannya dengan waktunya kapan saja, dimana saja, dan untuk siapa saja.


Sumber Referensi:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Pusat Pengembangan Penyuluhan Perikanan



SEMOGA BERMANFAAT...
INDAHNYA BERBAGI INFORMASI....





EDITOR : shampankbie.blogspot.com







readmore »»  

Kamis, 22 November 2012

MATERI DAN METODE PENYULUHAN


I.      Materi Penyuluhan
 
Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
Materi penyuluhan dibuat berdasarkan kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha  dikawasan Minapolitan dengan memperhatikan kemanfaatan dan kelestarian sumber daya perikanan dan disesuikan dengan basis minapolitan yang dikembangkan oleh daerah serta disesuikan dengan master plan Minapolitan setempat. Materi penyuluhan yang dimaksud berisi unsur pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.

II.      Metode Penyuluhan
Dalam pelaksanaan penyuluhan di kawasan minapolitan dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain: 

a.    Kunjungan Pembinaan Perorangan/Anjangsana dan Kelompok
Kunjungan pembinaan kepada sasaran perorangan/anjangsana adalah metode penyuluhan perikanan langsungkepada pelaku utama/pelaku usaha perikanan secara perorangan dengan mendatangi rumah atau tempat usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Kunjungan pembinaan kepada sasaran kelompok adalah metode penyuluhan perikanan langsung dengan mendatangani pertemuan kelompok baik yang rutin maupun yang insidentil dalam rangka memberdayakan kelompok pelaku utama/pelaku usaha perikanan.

a.    Demonstrasi Cara/Hasil
Demonstrasi cara adalah teknik penyuluhan perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan.
Demonstrasi hasil adalah teknik penyuluhan perikanan berupa kegiatan untuk memperlihatkan secara nyata tentang hasil penerapan teknologi perikanan yang telah terbukti menguntungkan bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha perikanan atau teknologi lainnya yang sudah spesifik lokasi.


a.    Temu Wicara
Temu wicara adalah metode penyuluhan perikanan berupa kegiatan pertemuan antara pelaku utama dan/atau pelaku usaha dengan pemerintah untuk bertukar informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan perikanan, serta antisipasi dan peran serta pelaku utama dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan perikanan.

a.    Temu Teknis
Temu teknis adalah kegiatan pertemuan berkala antara penyuluh perikanan dengan tim penyuluh dan/atau antara penyuluh perikanan dengan peneliti/perekayasa/professional/aparat pemerintah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh perikanan dalam pelayanan kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha.

a.    Temu Karya
Temu karya adalah kegiatan pertemuan antara penyuluh perikanan dengan pelaku utama dan/atau pelaku usaha serta masyarakat untuk menyampaikan hasil karya inovasi penyuluh perikanan di bidang perikanan yang sudah di ujicobakan oleh kelompok dan di presentasikan di depan penyuluh perikanan lainnya.

b.    Temu Usaha
Temu usaha merupakan kegiatan pertemuan antara pelaku utama, pelaku usaha, pengusaha perikanan dan lembaga keuangan untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan usaha perikanan, sehingga masing-masing pemangku kepentingan  dapat mengambil manfaat secara optimal, yang tertuang dalam surat kesepakatan bersama.
Temu usaha akan terselenggara sesuai dengan luaran yang diharapkan bila prinsip-prinsip penyelenggaraanya terpenuhi, berupa:
1.    adanya produk perikanan yang siap dipasarkan;
2.    adanya pengusaha yang berminat;
3.    adanya fasilitator; dan
4.    terjadinya transaksi yang saling menguntungkan.

a.    Temu Lapang
Temu lapang adalah pertemuan di lapangan sebagai tindak lanjut demonstrasi cara/demonstrasi hasil/uji coba lapang. Agar penyelenggaraan temu lapang dapat berjalan dengan baik, maka harus memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraannya adalah:
1.    adanya kesenjangan teknologi; dan
2.    teknologi yang di temu lapang kan harus mempunyai kinerja yang lebih baik dari sebelumnya, dapat memecahkan masalah dan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama.

b.    Temu KIPRAH (Temu Komunikasi, Informasi dan Praktek Pemecahan Masalah)
Temu KIPRAH merupakan kegiatan gabungan dari temu teknis, temu wicara, praktek pemecahan masalah. Temu KIPRAH adalah suatu pertemuan pejabat fungsional KKP (peneliti/litkayasa, perekayasa, widiyaswara, instruktur, guru dan dosen), pemangku kepentingan dengan kelompok pelaku utama dan pelaku usaha yang didampingi oleh penyuluh perikanan untuk mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah penerapan teknologi perikanan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi yang dilakukan secara partisipasif melalui praktek langsung di lahan usaha.
Temu KIPRAH ini fasilitasi oleh pemerintah di wilayah pelaksanaan tersebut yang diprakarsai oleh pemangku kepentingan baik tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Penyuluh perikanan dalam kegiatan ini berperan sebagai fasilitator, mediator dan penyelenggara pertemuan.
Temu KIPRAH akan terselenggara sesuai dengan luaran yang diharapkan bila terpenuhinya prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    adanya prioritas akar masalah yang akan dipecahkan;
2.    pemecahan akar masalah;
3.    pelaksanaan secara partisipatif;
4.    adanya koordinasi pemangku kepentingan; dan
5.    adanya inovasi teknologi,

c.    Gelar Teknologi Perikanan
Gelar teknologi perikanan merupakan suatu kegiatan untuk memperagakan teknologi perikanan unggul hasil penelitian dan pengkajian yang sudah matang (good will inovasi) di lahan usaha pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan dilaksanakan oleh kelompok perikanan atau anggotanya, dengan bimbingan teknis oleh Penyuluh Perikanan.
Gelar teknologi perikanan dapat pula diartikan sebagai kegiatan mengaplikasikan teknologi informasi di bidang perikanan yang berguna bagi pelaku utama dan/atau pelaku usaha dan/atau masyarakat perikanan.

d.    Mimbar Saresehan 
           Mimbar sarasehan merupakan kegiatan pertemuan sebagai forum konsultasi antara gabungan kelompok pelaku utama dan usaha perikanan atau asosiasi kelompok perikanan dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara priodik dan berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan menyepakati pemecahan berbagai permasalahan pembangunan perikanan.














readmore »»