Selasa, 12 Februari 2013

BUDIDAYA DHAPNIA sp SEBAGAI PAKAN ALAMI IKAN


Salah satu metode kultur Daphnia sp. yang sering digunakan adalah metodde pemupukan. Pupuk yang digunakana adalah pupuk organik dan anorganik (Ivleva, 1973 dalam Casmuji, 2002). Pupuk organik dapat berfungsi sebagai sumber makanan secara langsung untuk Daphnia sp. dan organism makanan ikan lainnya atau diuraikan oleh bakteri menjadi bahan-bahan organik yang merangsang pertumbuhan fitoplankton dan zooplankton (Boyd, 1982 dalam Casmuji, 2002).

Pengkayaan Daphnia sp.
Pengkayaan daphnia salah satunya dapat menggunakan viterna yang merupakan suplemen yang berasal dari berbagai macam bahan alami yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mempercepat pertumbuhan (Wisnu, 2007 dalamMufidah dkk., 2009). Pengkayaan tersebut bertujuan untuk menambah nutrisi Daphniayang diharapkan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva. Nilai nutrisi yang terkandung dalam Daphnia berat basah adalah 4 % protein (Schumann, 2006 dalam Mufidah dkk., 2009), 0,54 % lemak dan 0,67 % karbohidrat (Wahyu, 2007 dalam Mufidah dkk., 2009). Sedangkan, nutrisi viterna adalah 42,82 % protein, 47,31 % karbohidrat, 4,5 % lemak, 2,74 % mineral dan 2,63 % vitamin (Fauzan, 2004 dalam Mufidah dkk., 2009).
Daphnia mempunyai sifat non-selective filter feeder yaitu menyaring semua makanan yang ada tanpa memilih, sehingga viterna yang telah diberikan dalam media pemeliharaannya akan dimakan atau diserap oleh Daphnia. Selanjutnya, Daphniayang telah diperkaya dengan viterna akan dimakan oleh larva (Mufidah dkk., 2009).
Wisnu (2007) dalam Mufidah dkk. (2009) menyatakan, dosis viterna untuk pertumbuhan ikan sebanyak 12,5 ml yang dilarutkan dalam 250 ml air, kemudian dicampur pakan buatan (pellet) sebanyak 2-3 kg pakan. Pakan tersebut diberikan terhadap ikan lele, gurami dan nila. Pemberian pakan buatan (pellet) yang telah dicampur dengan viterna bertujuan untuk menggemukan ikan, daging ikan menjadi padat dan pertumbuhan ikan sangat cepat serta ekonomis.
Penelitian pendahuluan menggunakan viterna dengan beberapa dosis yaitu 10 ml/L air, 50 ml/L air, 100 ml/L air, 200 ml/L air dan kontrol (tanpa penambahan viterna) dan lama pengkayaan 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam. Viterna tersebut dimasukan dalam media pemeliharaan terlebih dahulu agar tercampur merata dengan air sebagai media pemeliharaan Daphnia. Selanjutnya, Daphniadimasukkan ke dalam media pemeliharaan dengan populasi berkisar antara 500 ekor/L air. Selanjutnya, dilakukan pengamatan setiap 2 jam sekali. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 kali. Hasil dari penelitian pendahuluan didapatkan, pada 4 jam pengkayaan hasil yang diperoleh adalah ususDaphnia terisi penuh viterna dengan populasi Daphnia yang meningkat terutama pada dosis 10 ml dan 50 ml. Isi usus Daphnia spp. pada jam keempat (Mufidah dkk., 2009).

LANGKAH – LANGKAH BUDIDAYA DHAPNIA sp.
Persiapan wadah.
Persiapan wadah Budidaya bertujuan untuk mengoptimalkan wadah Budidaya agar media kultur Daphnia sp. bersih dan layak untuk budidaya. Tahap pertama dalam melakukan budidaya kita harus mempersiapkan wadah budidayanya. Wadah yang di gunakan untuk kultur Daphnia sp. yaitu berupa bak beton yang berbentuk segi enam. Volume bak yaitu 2,16 m3. Langkah pertama untuk persiapan wadah yaitu dinding dan dasar bak di bersihkan oleh sikat dan di semprot dengan air agar kotoran yang menempel di dinding dan dasar bak bersih. Setelah bak di bersihkan lalu dipasang peralon autlet. Peralon itu di pasang di tengah-tengah bak karna penempatan autlet yaitu di tengah-tengah bak budidaya, ukuran paralon tersebut yaitu sekitar 1 meter. Selanjutnya kita pasang aerasi untuk suplai oksigen. Pada dasarnya kebutuhan oksigen untuk perkembangan Daphnia sp. yaitu lebih dari 2 ppm.
Setelah bak di bersihkan dan peralon serta aerasi di pasang, sebaiknya bak jangan dulu di isi akan tetapi bak di keringkan dulu selama 1 hari agar bakteri, dan organisma lain tidak berkembang biak di wadah budidayaDaphnia sp. sehingga dapat mengganggu dalam budidaya daphnia serta organisme lain tidak menjadi pesaing dalam perebutan oksigen dalam budidayaDaphnia sp. tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mengisi bak dengan air dengan ketinggian air 80 cm. Setelah di isi air terlebih dahulu kita cek ph dan suhu bak tersebut. Kemudian bak tersebut kita kasih pupuk, dosis pupuk yang di berikan yaitu 2,4 gram/ liter. Pupuk bertujuan untuk kelangsungan hidupDaphnia dan sebagai bahan makanan Daphnia sp. perlu kita ketahui bahan makanan Daphnia sp yaitu phytoplankton, ketersediaan phytoplankton harus cukup agar perkembangan Daphnia sp. berkembang cepat. Bak budidaya daphnia di pupuk maka bak tersebut akan menimbulkan fhitoplankton, dan selanjutnya daphnia akan memakan phytoplankton.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk kultur Daphnia sp adalah kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran babi, kotoran kambing/domab, dan kotoran kuda. Namun , dari berbagai jenis kotoran tersebut menurut Kadarwan (1974) dalam Casmuji (2002) kotoran ayam dianggap lebih baik daripada kotoran kandang lainnya.
Kandungan unsur-unsur hara pada beberapa pupuk kandang
Jenis
Kadar (%)
Nitrogen
Phosphor
Kalium
Bahan organik
Kotoran ayam
4
3.2
1.9
74
Kotoran kambing
2.77
1.78
2.88
60
Kotoran domba
2
1
2.55
60
Kotoran babi
1
0.75
0.85
30
Kotoran kuda
0.7
0.34
0.52
60
Kotoran sapi
0.7
0.3
0.65
30

Untuk pemupukan dengan kotoran ayam dosis awal yang diberikan yaitu sebanyak 500 g/m3 dan 250 g/m3 setiap hari (Shpet dalam Casmuji, 2002). Sedangkan menurut Suprayitno (1986) dalam Casmuji (2002) untuk mendapatkan media kultur yang baik kotoran ayam kering yang digunakan untuk kultur Daphnia sp. adalah 2-5 g/l air. Di bawah ini dijelaskan metode budidaya daphnia (Darmanto dkk., 2000).

Inokulasi
Inokulasi Daphnia sp. dapat dilakukan dengan memakai sitem induk Daphnia sp yaitu Daphnia dewasa atau indukan. Inokulasi di ambil indukannya dari tempat penyediaan induk yang ada di bak khusus induk. Daphnia sp. di perairan dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa Budidaya, dapat di lakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Cara pengambilanDaphnia sp. induk dari bak yaitu Daphnia diambil dari dalam bak, lalu di masukan kedalam wadah yang telah di aerasi agak besar sehingga apabilaDaphnia di masukan kedalam wadah tersebut tidak kekurangan oksigen. Setelah di dapatkan indukan maka di tebar di bak kultur. Padaat tebarDaphnia di bak yaitu 12 ekor/liter.

Pengelolaan Kualitas Air
Penelolaan kualitas air Daphnia sp. merupakan salah satu kegiatan budidayaDaphnia karna kualitas air yang bagus akan menentukan keberhasilan dalam melakukan budidaya. Air adalah tempat media budidaya, maka kita harus memperhatikan kualitas air yang ada pada wadah budidaya. Pengontrolan kualitas air dengan menggunakan Tetra test berfungsi sebagai pengontrol pH, NO2- dan NO3-Pengontrolan di lakukan setiap hari. Untuk dapat hidup dan berkembang biak dengan baik, Daphnia sp. membutuhkan lingkungan dengan suhu 21C, oksigen terlarut 2 ppm dan pH 6,5-8,5. Dahnia sp. juga hidup pada suhu antara 24-280 C dan pH 6,3-6,7 dan penetasan Dahpnia sp. yang baik adalah pada suhu 21C. (Gusrina,2006)

Parameter
(rata-rata)
Minggu ke-
1
2
3
4
5
6
7
pH
7,2
7,5
7,2
7,5
7,5
7,2
7,5
Suhu
23
24
22
23
23
24
23
NO2-
-
-
5
5
5
5
5
NO3-
-
-
5
10
10
5
10

Pemupukan
Dalam proses budidaya daphnia dilakukan pemupukan didalam wadah budidaya yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton. Kepadatanphytoplankton yang dibutuhkan budidaya daphnia adalah 105-10sel/ml media budidaya. Pemupukan wadah budidaya dengan dosis 2,4 gram/liter. Tetapi menurut literatur ada yang menggunakan dosis 500 gr/m3.
Daphnia memakan berbagai macam bakteri, ragi, alga bersek tunggal, dan detritus. Tetapi dalam kegiatan makanan utamanya yaitu memakan Phytoplankton sebagai makanan utama. Daphnia mengambil makanannya dengan cara menyaring makanan atau “filter feeding.”. Dalam memeliharaDaphnia agar tumbuh dan berkembang dilakukan pemupukan susulan yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton, baktekri dan organisme yang lainya. Pupuk susulan di lakukan 2 minggu sekali dengan dosis 30 % dari pemupukan pertama. Tetapi harus juga diingat dalam pemupukan susulan jumlah pupuk yang di berikan jangan berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut akan menaikan kadar amoniak tinggi dan perebutan oksigen.

Ada salah satu Prosedur sederhana yang bisa di aplikasikan :
-          Isi bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 – 80 cm, untuk menjaga kestabilan suhu media  dan menghindarkan Daphnia dari pengaruh langsung sinar matahari.
-          Siapkan pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosis masing-masing sebanyak 1 kg/m3 untuk budidaya Moina, sedangkan pada budidayaDaphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3.
-          Masukkan pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan ke dalam kolam budidaya.
-          Satu hari kemudian masukkan bibit Daphnia sebanyak 5 gram/m3.

Perkembanganbiakan Daphnia sp.
Daphnia sp. berkembang biak secara parthenogenesis (tanpa melakukan proses perkawinan) dan seksual atau kawin. Perbandingan jenis kelamin pada daphnia menunjukan keragaman dan tergantung pada kondisi lingkungannya pada lingkungan yang baik, hanya berbentuk individu betina tanpa individu jantan. Kondisi ini, telur akan dierami di dalam kantong pengeram hingga menetas anak daphnia sp. di keluarkan pada waktu pergantian kulit. di samping individu betina di hasilkan individu jantan yang dapat mendominasi populasi perbandingan 1 ; 27. Dengan munculnya jantan, populasi yang berekproduksi secara seksual akan membentuk efia atau resting egg di sebut juga siste yang akan menetas jika kondisi perairan baik kembali.
Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama 0,8 mm di hasilkan secara parthenogenesis. PDaphnia mulai muncul atau berkembang biak pertama kali pada umur 6-7 hari. Pada lingkungan yang suhu rata 22-24C dengan pH 7,5. Daphnia sp. sudah menjadi dewasa dalam waktu 4 hari dengan umur yang dapat mencapai 12 hari. Setiap satu atau dua hari sekali,Daphnia sp. akan beranak 29 ekor. Jadi selama hidupnya hanya dapat beranak tujuh kali dengan jumlah yang di hasilkan 200 ekor. (Gusrina, 2006).
Dalam masa pemeliharaan daphnia kita perlu mengamati kepadatannya. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara pengambilan sampling. Apabila jumlah Dahnia yang ada sangat banyak, pertama-tama kita aduk bak tersebut lalu kita ambil daphnia yang ada di bak lalu kita ambil dan encerkan pada gelas 100 ml.Setelah di encerkan maka kita hitung di wadah penghitungan.

Pemanenan
Pemanenan di lakukan pada saat sinar matahari masuk pada perairan bak, karna pada waktu matahari masuk ke perairan maka Daphnia akan muncul sehingga dapat mempermudah dalam pemanenan Sebelum melakukan pemanenan, terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat yang di gunakan yaitu seser yang berukuran halus, mangkuk palstik dan sendok.
Langkah pertama dalam melakukan pemanenan menggunakan seser halus dengan cara mengaduk-aduk dalam wadah budidaya, agar daphnia mengumpul sehingga mudah untuk mengambilnya.Lalu daphnia di tangkap, Setelah daphnia di tangkap oleh seser maka Daphnia tersebut di ambil dengan menggunakan sendok lalu di paking denganmasukan ke dalam plastik yang sudah berisi air.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Daphnia sp. http://www.microcosmos.nl/vlooi/daphnia01.htm. [26April, 2010].
Casmuji. 2002. Penggunaan Supernatan Kotoran Ayam dan Tepung Terigu Dalam Budidaya Daphnia Sp. [Skripsi]. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Darmanto et al. 2000. Budidaya Pakan Alami untuk Benih Ikan Air Tawar. [Paper]. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Instalasi Penelitian Dan      Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta
Mokoginta I. 2003. Budidaya Daphnia. [Modul]. Direktorat Menengah Kejuruan . Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.
Mufidah dkk. 2009. Pengkayaan Daphnia Spp. dengan Viterna terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus).http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9_N
Dan Diambil dari berbagai sumber 


editor : http://shampankbie.blogspot.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar