Dibeberapa daerah di
Indonesia bagian Timur banyak dijumpai abon ikan. Abon ikan merupakan produk
yang memadukan cara pengawetan ikan dengan perebusan atau pengukusan,
penambahan bumbu – bumbu tertentu dan penggorengan.
Produk
ini mempunyai tekstur yang lembut rasa dan aroma yang khas, baon ikan dapat
digunakan untuk laukamakan nasi =, teman makan roti maupun sebagai isi pada
beberapa makan kecil.
BAHAN DAN ALAT
Umumnya abon ikan
dibuat dari daging ikan cakalang, tongkol,tuna lele, patin dan ikan cucut, akan
tetapi di dalam pembahasan ini kita menggunakan bahan daging IKAN PATIN. Pemilihan ikan patin. Ikan patin yang baik dibuat abon ikan
patin adalah yang berusia +- 8 bulan keatas dengan berat lebih kurang 7 ons.
Bumbu – bumbu untuk
tiap 100 kg ikan patin (bisa juga daging ikan lainnya...) adalah sebagai
berikut :
a. Garam
1,5 kg
b. Gula
15 kg
c. Ketumbar
0,3 kg
d. Bawang
merah 2 kg
e. Bawang
putih 1,6 kg
f. Minyak
goreng 20 kg (boleh ditiadakan)
g. Asam
0,9 kg
h. Jahe
0,1 kg
i.
Serai / kamijara secukupnya
j.
Daun salam secukupnya
k. Laos
0,1 kg
Selain bumbu diatas,
dalam pembuatan abon ikan kadang – kadang digunakan pula santan kelapa yang
kental, tetapi abon tidak akan bertahan lama dan bila disimpan biasanya mudah
menjadi tengik.
LANGKAH KERJA
1. Penyiangan
Ikan disiangi dengan dibuang isi
dalam perut dan dipotong – potong melintang untuk memudahkan pengukusan,
kemudian cuci sampai bersih
2. Pengukusan
Ikan dikukus sampai matang (untuk
memudahkan pengmabilan daging dan memisahkan dari tulang)
3. Daging
ikan dicabik cabik – cabik, kemudian ditumbuk hingga menjadi serpihan –
serpihan yang halus
4. Pemberian
Bumbu
Bumbu – bumbu dihaluskan lebih
dahulu, kemudian dicampurkan dengan daging yang telah berbentuk serpihan hingga
merata
5. Penggorengan
Daging ikan yang telah dicampur
dengan bumbu kemudian digoreng dengan minyak atau tanpa minyak sampai diaduk –
aduk supaya supaya tidak hangus. Apabila menggunakan minyak, daging ikan harus
seluruhnya terendam agar diperoleh abon yang kering dan renyah. Penggorengan
dihentikan ketika abon telah berwarna kuning kecoklatan
6. Pengepresan
Setelah diangkat dari wajan, abon
dimasukkanke dalam alat pres dan ditekan – tekan sampai minyak nya habis
keluar. Kemudian abon dikeluarkan dengan menggunakan garpu. Untuk menghasilkan
aroma (bau) dan rasa yang lezat dapat ditambahkan bawang gireng pada abon yang
telah matang
7. Pengemasan
Setelah dingin, abon dikemas di
dalam kantung plastik atau kertas minyak. Peningkatan daya simpan akan
diperoleh bila digunakan pembungkus hampa udara.
Potensi bisnis pembuatan
abon ikan patin
Dengan harga ditingkat
konsumen mencapai 25 ribu rupiah per ons-nya ditambah ongkos produksi yang
tidak begitu besar membuat usaha pembuatan abon ikan patin bisa menjadi alternatif bisnis bagi
kita semua. (http://www.artikelwirausaha.com).
Menurut Salah
satu pe wirausaha yang kini memfokuskan diri pada pembuatan abon ikan patin adalah Arief Afief. Sebelumnya Arief
Afief adalah pembudidaya ikan patin yang
sempat berpikir untuk menghentikan usaha ternak ikan patinnya lantaran saat
panen harga ikan patin jatuh dari 10 kg ikan patin bisa menghasilkan 1,8
kg abon ikan patin. Dalam sehari Arief biasa menghabiskan tak kurang dari 30 kg
ikan patin untuk diolah menjadi abon ikan patin. Sebagai produsen, Arief
memperoleh keuntungan sekitar 30% dari ongkos produksi. Satu kilogram abon ikan patin dengan ongkos produksinya yang tak
lebih dari 130 ribu, Arief menjualnya kepada agen distributornya antara 170
ribu hingga 180 ribu rupiah. Jika dalam sehari Arief mampu memproduksi sampai
5,4 kg abon ikan patin, berarti laba yang mampu diraup Arief bisa mencapai 200
ribu perhari atau 6 jt rupiah perbulannya.
punya usaha makanan berbahan ikan? pasti butuh sekali alat ini gan beneran !!
BalasHapusterima kasih atas inspirasinya! Betul sekali, makanan sehat memang sangat penting, akan tetapi peralatan memasak yang sehat juga sama pentingnya.
BalasHapusTips Membuat Sushi
mau bertanya.misalkan dengan bahan baku ikan patin 1kg kira kira menghasilkan berapa gram abon ya ??
BalasHapus