Kamis, 02 Mei 2013

BUDIDAYA UDANG WINDU (SEGMEN PEMBESARAN)


Pemupukan

pemupukan mempunyai tujuan buat mendorong perubahan makanan alami, yaitu : kelekap, lumut, plankton, serta bentos.

Langkah pemupukan :

a.     untuk perubahan kelekap
·         tanah yang sudah rata serta dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
·         lantas ditaburi pupuk kandang ( kotoran ayam, kerbau, kuda, dan sebagainya ), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
·         tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang serta menguap sampai kering.
·         seterusnya tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, serta ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
·         pada saat itu ditambahkan juga pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha serta tsp ( triple super phosphate ) 75 kg/ha.
·         setelah 5 hari lalu, kelekap mulai tumbuh. air dapat ditinggikan lagi dengan berangsur-angsur, sampai dalamnya 40 cm di atas pelataran. serta benih udang dapat dilepaskan.
·         sepanjang pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali 1 bln. memakai urea 10-25 kg/ha serta tsp 5-15 kg/ha.

b.    untuk perubahan lumut
tanah yang telah dikeringkan, diisi air buat melembabkannya, lalu ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke di dalam lumpur.
·         air dimasukkan sampai setinggi 20 cm, lalu dipupuk dengan urea 14 kg/ha serta tsp 8 kg/ha.
·         air ditinggikan sampai 40 cm setelah 1 minggu.
·         mulai minggu ke-2, setiap 1 minggu dipupuk lagi dengan urea serta tsp, masing-masing 10 takaran pada awalnya.
·         lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, tetapi yang dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. lumut yang amat lebat akan beresiko untuk udang, oleh lantaran itu lumut hanya digunakan buat pemeliharaan udang yang dikombinasi dengan ikan yang lain.

c.     untuk perkembangan diatomae
·         jumlah pupuk nitrogen ( n ) serta pupuk fosfor ( p ) inginkan perbandingan kurang lebih 30 :1. apabila perbandingannya mendekati 1 :1, yang tumbuh yakni dinoflagellata.
·         jadi sumber n, pupuk memiliki kandungan nitrat makin baik daripada pupuk memiliki kandungan amonium, lantaran dapat terlarut lebih lama di dalam air.
·         misal pupuk :
·         urea-co( nh2 )2 : prosentase n=46, 6.
* amonium sulfat-za-( nh4 )2so4 : prosentase n=21.
* amonium chlorida-nh4cl : prosentase n=25
* amonium nitrat-nh4no3 : prosentase n=37
* kalsium nitrat-ca( no3 )2 : prosentase n=17
* double superphosphate-ca( h2po4 ) : prosentase p=26
* triple superphosphate-p2o5 : prosentase p=39
·         pemupukan diulangi sebanyak berapakah kali, sedikit untuk sedikit setiap 7-10 hari sekali.
·         pemupukan pertama, digunakan 0, 95 ppm n serta 0, 11 ppm p. apabila luas tambak 1 ha serta tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk urea serta 25-50 kg tsp.
·         perkembangan plankton diamati dengan secci disc. perubahan cukup seandainya pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah tampak.
·         takaran pupuk dikurangi seandainya secci disc tidak terlihat pada kedalaman 25 cm. tetapi apabila secci disc tidak tampak pada kedalaman 35 cm, lantas takaran pupuk perlu ditambah.

Pemberian Pakan
makanan buat tiap-tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. makanan udang yang dapat dipakai di dalam budidaya terdiri dari :
a.     makanan alami :
·            burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, protozoa, rotifera, ( branchionus ), anak tritip ( balanus ), anak kutu air ( copepoda ), dan sebagainya.
·            burayak tingkat post larva ( pl ), serta udang muda ( juvenil ), tidak cuma makanan di atas juga makan diatomaee serta cyanophyceae yang tumbuh di basic perairan ( bentos ), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan ( crustacea ) selainnya, cacing annelida dan juga detritus ( sisa hewan serta tumbuhan yang membususk ).
·            udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau mollusca ( kerang, tiram, siput ), cacing annelida, yaitut cacing pollychaeta, udang-udangan, anak serangga ( chironomus ), dan sebagainya.
·            didalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, serta bentos.

b.    makanan tambahan
makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah waktu pemeliharaan 3 bln.. makanan tambahan tersebut dapat berbentuk :
·            dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah.
·            dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah, ketam, siput, serta udangudangan.
·            kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. kulit kerbau dipotong-potong 2, 5 cm2, lalu ditusuk sate.
·            sisa-sisa pemotongan katak.
·            bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
·            makanan anak ayam.
·            daging kerang serta remis.
·            trisipan dari tambak yang dikumpulkan serta dipech kulitnya

c.     makanan buatan ( pelet ) :
·            tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
·            dedak halus 40 %.
·            tepung bungkil kelapa 20 %.
·            tepung kanji 19 %.
·            pfizer premix a atau azuamix 1 %.

Langkah pembuatan :
·         tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lantas dipanaskan sampai mengental.
·         beberapa bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk serta diremas-remas sampai merata.
·         sesudah merata, dibentuk bulat-bulat serta digiling dengan alat penggiling daging. hasil gilingan dijemur sampai kering, lalu diremas-remas sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm.
takaran ransum udang serta langkah pemberian pakan :
a )udang diberi pakan 4-6 x 1 hari sedikit untuk sedikit.
b ) jumlah pakan yang diperoleh pada benur 15-20% dari berat tubuhnya /hari.
c ) jumlah pakan udang dewasa kurang lebih 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d ) pemberian pakan ditangani pada sore hari makin baik.

pemeliharaan kolam/tambak
·         penggantian air. pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah, lantaran bagian ini yang kondisinya amat jelek. tetapi apabila air tambak tertutup air hujan yang tawar, pembuangannya melaui bagian atas
·         pengadukan dengan mekanis ( belum biasa ditangani ). dengan pengadukan, air dapat mendapat tambahan zat asam, atau tercampurnya air asin serta air tawar. pengadukan dapat memakai mesin pengaduk, mesin perahu tempel, atau kincir angin.
·         menambahkan bahan kimia ( belum biasa ditangani ). kekurangan zat asam, dapat ditambah dengan kalium permanganat ( pk/kmno4 ). takaran 5-10 ppm ( 5-10 gram/1 ton air ), masih belum bisa membunuh udang. kapur bakar sebanyak 200 kg/ha dapat juga buat menangani o2.
·         menambahkan volume air. seandainya suhu air tinggi, menambahkan jumlah volume air dapat dikurangi. perlu diberi pelindung.
·         menghentikan pemupukan serta pemberian pakan. pemupukan serta pemberian pakan dihentikan apabila udang tampak menderita serta tambak di dalam kondisi jelek.
·         singkirkan ikan serta ganggang yang mati memakai alat penyerok.
·         menambahkan pemberian pakan. udang diberi tambahan pakan apabila perlihatkan tanda-tanda kekurangan makan, sampai perubahan makanan alami normal kembali.
perbaikan teknis yang diperlukan :
·         perbaikan saluran irigasi tambak buat sangat mungkin petakan-petakan tambak memperoleh air yang cukup mutu serta dan kuantitasnya, selama hidup pemeliharaan.
·         pompanisasi, untuk tambak-tambak di area yang perbedaan pakai surutnya rendah ( kurang dari 1 m ), yang setiap waktu diperlukan pergantian air ke di dalam atau keluar tambak.
·         perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul, pintu air saringan masuk ke di dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor, serta tanggul tidak longsor.
·          perbaikan manajemen budidaya yang meliputi : langkah pemupukan, padat penebaran yang maksimal, pemberian pakan, langkah pengelolaan air serta langkah pemantauan terhadap perubahan serta kesehatan udang.



p a n e n
udang yang siap panen yakni udang yang telah berumur 5-6 bln. waktu pemeliharaan. dengan syarat mutu yang baik, yaitu :
1 ) ukurannya besar
2 ) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar serta badan tidak cacat
3 ) masih di dalam keadaan hidup serta segar.

penangkapan
Penangkapan Sebagian
·         memakai prayang, yang terbuat dari bambu, yang terdiri dari dua bagian, yaitu kere lantas pengarah serta perangkap berbentuk jantung lantas area jebakan. prayang dipasang tepidi tepi tambak, dengan kerenya melintang tegak lurus pematang serta perangkapnya ada di ujung kere. pemasangan prayang ditangani malam hari pada waktu ada pakai besar serta di atasnya diberi lampu buat menarik perhatian udang. lubang prayang dibikin 4 cm, sampai yang terjerat hanya udang besar saja. pada lubang mulut dipasang tali nilon atau kawat yang melintang dengan jarak masing-masing kurang lebih 4 cm.
·         memakai jala lempar. penangkapan ditangani malam hari. air tambak dikurangi sebagian buat meringankan penangkapan. penangkapan ditangani dengan masuk ke di dalam tambak. penangkapan dengan jala dapat dikerjakan apabila ukuran udang di dalam tambak tersebut seragam.
·         memakai tangan kosong. ditangani pada siang hari, lantaran udang biasanya berdiam diri di dalam lumpur.
Penangkapan Total
·         penangkapan total dapat dikerjakan mengeringkan tambak. pengeringan tambak dapat dikerjakan dengan pompa air atau apabila tidak ada kudu mencermati pakai surut air laut. malam/dini hari menyongsong penangkapan, air dikeluarkan dari petak tambak perlahanlahan waktu air surut. pada tambak semi intensif, air disurutkan sampai
caren, sampai kedalaman air 10-20 cm.
·         memakai seser besar yang mulutnya direndam di lumpur basic tambak/caren, lantas didorong sambil mengangkatnya jika diperkirakan sudah banyak udang yang masuk di dalam seser. serta langkah tersebut ditangani berulang-ulang.
·         memakai jala, biasanya ditangani banyak orang.
·         memakai kerei atau jaring yang lebarnya sesuai dengan lebar caren. lumpur basic area udang bersembunyi didorong beramai ramai oleh sebagian orang yang memegangi kerei atau jaring itu, menuju ke depan pintu air. di depan pintu air udang dicegat dengan kerei selainnya. udang terkumpul di kubangan dekat pintu ai, sampai dengan mudah
ditangkap.
·          dengan meletakkan jaring penadah yang cukup luas atau panjang di saluran pembuangan air. pintu air dibuka serta diatur agar air mengalir perlaha-lahan, sampai udang sedikit tertinggal bersembunyi di dalam lumpur. udang akan keluar bersamaan air serta tertadah di dalam jaring yang terpasang serta dengan mudah ditangkapi dengan seser.
·         memakai jaring ( trawl ) listrik. jaring ini berbentuk dua buah kerucut. badan kantung mempunyai bukaan persegi panjang. Mulut kantung yang di bawah di pakai pemberat agar dapat tenggelam di lumpur. bagian atas mulut jaring diberi pelampung agar mengambang di permukaan air. bagian bibir bawah mulut jaring dipasang kawat yang dapat dialiri listrik berkekuatan 3-12 volt. listrik yang mengaliri kawat di basic mulut jaring akan mengejutkan udang yang terkena, lantas udang akan meloncat serta masuk ke di dalam jaring.

pembersihan
udang yang telah ditangkap dikumpulkan serta dibersihkan sampai bersih. lalu udang ditimbang serta dipilih menurut mutu ukuran yang sama serta tidak cacat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar