Kamis, 07 Maret 2013

Kaltim Targetkan Ekspor Ikan Naik

07/03/2013 

BALIKPAPAN-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan angka ekspor hasil perikanan tahun ini bisa mencapai 17.000 ton atau meningkat 24% dari ekspor 2012 yang mencapai 12.800 ton.
Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy mengatakan target tersebut merupakan capaian pada 2011. Dia mengakui ada penurunan pada komoditas perikanan tangkap pada 2012 karena peralatan yang digunakan oleh nelayan belum memadai. Selain itu, hasil perikanan Kaltim juga diambil oleh nelayan daerah lain yang kekurangan pasokan untuk konsumsi.
"Karena kapal nelayan Kaltim lebih kecil maka produksi ikan tangkap yang dijadikan komoditas ekspor juga terbatas,"ujarnya usai membuka Rapat Kerja Teknis Perikanan dan Kelautan, Rabu (6/3) malam.
Farid mencontohkan kebutuhan ikan di Jawa Timur yang hanya mampu dipenuhi 30% dari tangkapan diperairan lokal.Akibatnya, sisa pemenuhan kebutuhan produksi tersebut harus mencari di daerah lain termasuk Kaltim.
Hal ini tidak bisa dianggap melanggar karena masih masuk dalam batas negara. Untuk itu Pemerintah perlu menguatkan kapasitas petani melalui pembaruan peralatan tangkap ikan agar hasil tangkapan bisa membaik.
"Kami memberi bantuan kapal kepada kelompok nelayan 30 GT untuk menggantikan kapal yang sebelumnya hanya 5 GT," tukasnya.
Mengenai adanya isu peralihan nelayan menjadi pekerja sektor lain, Farid mengaku belum mengidentifikasi secra detail. Namun, alasan tersebut menjadi persoalan lain yang bisa dilakukan melalui program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai areal tambak juga bisa dilanjutkan untuk dapat memacu pertumbuhan budi daya perikanana. Tahun lalu, kendati angka ekspor perikanan tangkap menurun, produksi ikan meningkat seiring dengan peningkatan di sektor budi daya perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Iwan Mulyana mengatakan produksi perikanan mengalami peningkatan sebesar 19,7% pada 2012 dengan kontribusi rumput laut yang meningkat pesat sebesar 130%. Selain itu, konsumsi ikan di Kaltim juga mengalami peningkatan menjadi 58,3 kilogram per kapita per tahun.
"Ini lebih tinggi dari target nasional yang hanya sebesar 32,97 kilogram per kapita pertahun," katanya.
 
Iwan menyebutkan kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan dosmestik regional bruto (PDRB) 2011 baru mencapai 1,78%. Namun, angka ini menjadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan sektor pertanian, perkebunan, dan hortikultura.
Nantinya, sektor perikanan diproyeksikan sebagai salah satu pengganti sektor usaha lain yang berkembang seperti kehutanan dan kemungkinan pertambangan. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Fauzi Bahtar mengatakan sektor perikanan memang sudah selayaknya untuk dilirik guna menggantikan pertambanagn yang tidak bersifat dapat diperbarui. (Rachmad Subiyanto)

sumber : CEK DIMARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar