MYCOBACTERIOSIS
Penyebab : Mycobacterium
spp
Biologi
Ekologi Patogen
- Bakteri gram positif berbentuk batang pendek dan non motil
- Serangan bersifat kronis
- Infeksi mycobacterium banyak dilaporkan pada ikan yang dipelihara pada lingkungan perairan tenang (stagnant) dan sistem resirkulasi, sehingga jenis ikan gurame dan cupang yang cocok pada kondisi tersebut dilaporkan terinfeksi penyakit tersebut
- Kolam tadah hujan dan perkarangan dengan sumber ai terbatas lebih rentan terhadap infeksi jenis penyakit ini
- Ikan yang terinfeksi Mycobacterium menunjukkan gejala yang vanatif, namun sering pula ditunjukkan gejala klinis sama sekali
Gejala
Klinis
- Hilang nafsu makan, lemah, kurus, mata melotot (exophtalmia) serta pembengkakan tubuh
- Apabila menginfeksi kulit menimbulkan bercak – bercak merah dan berkembang menjadi luka sirip ekor dan geripis
- Pada fase infeksi lanjut, secara internal mengalami pembengkakan empedu, ginjal dan hati, serta sering ditemukan adanya tubercle / nodule yang berwarna putih kecoklatan
- Pertumbuhan lambat, warna pucat, dan tidak indah terutama untuk ikan hias
- Lordosis, skoliosis, ulser dan rusaknya sirip (patah - patah) dapat terjadi pada beberapa ekor ikan yanng terserang (http://informasi-budidaya.blogspot.com)
Diagnosa
- Isolasi dengan menggunakan meia selektif dan identifikasi melalui uji bio-kimia
- Deteksi gen bakteri melalui teknik polymerase chain reaction (PCR)
Pengendalian
- Manajemen kesehatan ikan terpadu (inang, lingkungan, dan patogen)
- Ikan yang terinfeksi segera diambil dipisahkan dan dimusnahkan
- Hindari penggunaan air dari kolam yang sedang terinfeksi bakteri tersebut atau dengan Perendaman Chloramine B atau T 10 ppm selama 24 jam dan setelah itu dilakukan pergantian air baru
Sumber
(Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, Direktorat Kesehatan ikan dan Lingkungan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar