Belut
sawah (Monopterus albus) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan
yang potensial untuk dikembangkan. Permintaan pasar akan belut sangat tinggi.
Cita rasa daging belut yang lezat membuat daging belut banyak diminati oleh
konsumen lokal dan manca negara.
Belut
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang
yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak
– anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup disawah – sawah, dirawa – rawa/
lumpur dan dikali – kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979 belut mulai
dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi
salah satu komoditas ekspor.
Sentra perikanan belut international terpusat di
Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan malaysia, sedangkan sentra perikanan
belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan didaerah jawa barat. Di
daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut – belut tangkapan dari
alam atau sebagai pos penampungan- Klasifikasi belut sawah adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbrancus Bengalensis Mc clell
(belut rawa), Monopterus albus Zuieuw (belut sawah), Macrotema caligans cant
(belut kali/ laut)
Nama Dagang : Swamp
eel
Jadi jenis belut ada 3
(tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut kali / laut. Namun
demikian jenis belut yang sering dijumpai adalah jenis belut sawah.
- Habitat dan Peyebarannya
Daerah
penyebaranya meliputi Asia: India sampai China, Jepang, Malaysia dan Indonesia.
Terdapat juga di Bangladesh. Ditemukan di dataran tinggi sampai ke daerah muara
laut (estuaria). Hidup di media berlumpur, rawa dan sawah. Masuk ke
dalam tanah yang lembab ketika musim kemarau untuk bertahan pada musim kemarau
yang lama tanpa air. Belut adalah hewan nocturnal, yaitu mencari
makanannya pada malam hari. Belut adalah hewan carnivora, di alam belut
memangsa ikan, cacing, binatang berkulit keras dan binatang lain yang hidup di
air
- Cara Berkembang Biak
Belut
sawah termasuk hewan hermaprodit, yaitu makhluk hidup yangp ada organ gonadnya
terdapat dua jaringan pembentuk ovarium dan sperma. Belut sawah termasuk pada
kelompok hermaprodit protandri, yaitu pada saat mencapai umur diatas 10 bulan
akan berubah menjadi jantan semua. Dengan demikian perkembang biakan terjadi
antara belut betina yang berumur dibawah 10 bulan dengan belut jantan yang
telah berumur diatas 10 bulan. Belut sawah berkembang biak dengan cara bertelur
(Ovovipar). Secara alami belut berkembang biak satu tahun sekali dengan
masa perkawinan daripermulaan musim hujan sampai permulaan musim kemarau (lima
bulan).
Perkawinan belut
biasanya terjadi pada malam hari di bawah suhu 28 0C. Pada musim kawin, belut
jantan berbondong-bondong ke perairan dangkal membuat lubang untuk kawin.
Lubang ini berbentuk huruf U. Belut jantan akan membuat gelembung – gelembung
busa di permukaan air lubang ini. Gelembung ini digunakan untuk menarik
perhatian lawan jenis untuk datang ke lubang. Setelah betina tiba, percumbuan
pun mulai di lakukan. Betina mengeluarkan telurnya di antara
gelembung-gelembung, sementara si jantan mengeluarkan sperma untuk membuahinya.
Telur yang sudah dibuahi dicakup belut jantan untuk disemburkan dan diamankan
di dalam lubang persembunyian. Belut betina akan segera meninggalkan lubang
karena belut jantan akan menjadi sangat ganas ketika menjaga telur - telurnya.
PEMBENIHAN BELUT
SAWAH (Monopterus albus)
- Persiapan Lokasi Pembenihan
Lokasi usaha
pembenihan harus sesuai dengan kebiasaan hidup belut sawah. Persyaratan lokasi
pembenihan adalah sebagai berikut :
·
Secara
klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang
spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah
sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada
batasan yang spesifik.
·
Kualitas
air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak
tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kondisi tanah
dasar kolam tidak beracun.
·
Suhu
udara/ temperatur optimal untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25 - 31
oC.
·
Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air
yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/ benih yang masih
kecil yaitu ukuran 1 - 2 cm.
- Persiapan Sarana dan Prasarana Pembenihan
Belut sawah
membutuhkan media hidup berupa campuran tanah, bahan organik dan air. Wadah
untuk usaha pembenihan dapat dibuat dari bak semen maupun kolam tanah yang
dilapisi dengan terpal. Wadah harus dapat menahan agar belut tidak melarikan
diri serta terhindar dari hama pemangsa.
Perlu diketahui
bahawa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain : kolam
induk / kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1 – 2
cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3 – 5 cm) dan kolam pemeliharaan
belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing – masing dibutuhkan waktu
2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut beukuran 5 – 8 cm sampai menjadi ukuran
15 – 20 cm dan untuk pemeliharaan belut dengan ukuran 15 – 20 cm menjadi 30 –
40 cm.
Bangunan jenis –
jenis kolam belut secara umum relatif sama, hanya dibedakan oleh ukuran
kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri. Ukuran kolam induk kapasitas biasanya 6 ekor/m2, untuk kolam
pendederan ukuran belut 1 – 2 cm daya tampungnya ± 500 ekor/m2,
untuk kolam belut remaja ukuran 2 – 5 cm daya tampungnya ± 250 ekor/m2
dan untuk kolam belut konsumsi pertama ukuran 5 – 8 cm daya tampungnya ± 100
ekor/m2, serta kolam konsumsi tahap kedua ukuran 15 – 20 cm daya
tampungnya ± 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenan kelak
berukuran 3 – 50cm.
PERSIAPAN SARANA PEMBENIHAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
- Persiapan Kolam
a. Kolam
Pembenihan
Wadah dapat
berupa bak semen atau terpal dengan ukuran minimal 1 x 1 meter dan kedalaman
minimal 80 cm. Terdapat dua lubang untuk saluran pemasukan air dan lubang overflow.
Yang harus diperhatikan adalah jarak antara permukaan media dengan bibir wadah.
Upayakan agar belut tidak dapat melarikan diri dan hama tidak dapat menjangkau
media budidaya.
- Persyaratan pokok pembuatan kolam :
· Tinggi minimum
80 cm dari dasar kolam, sebaiknya dalam pembuatan kolam tidak melebihi 100 cm
karena ketinggian yang digunakan tidak lebih dari 90 cm.
· Memiliki 2
lubang pembuangan :
1.
Lubang
pembuangan luapan air (overflow/ kelebihan air) Ketinggian lubang ini
disesuaikan dengan ketinggian media yang ada didalam kolam, sangat disarankan
ketinggian lubang ini 2 cm diatas permukaan lumpur.
2.
Lubang
pembuangan pada saat panen minimal diameter pembuangan sebesar 3 inch (khusus
bak semen).
Letak saluran
pembuangan bebas saja tetapi sebaiknya berdekatan dengan saluran pembuangan air
kotor (selokan) agar tidak menggenang disekitar kolam pada saat hujan/ pemanenan
- Kolam Pakan Tambahan
Ukuran kolam
pakan disesuaikan dengan sisa lahan yang tersedia, ketinggian kolam pakan cukup
30 cm, karena berfungsi hanya sebagai tempat penampungan pakan tambahan yang
didapat dari alam dan sebagai tempat pemeliharaan pakan hidup seperti keong
mas, kecebong, bekicot, ikan cetol / ikan cere / ikan mas kecil.
Sebaiknya kolam ini sudah ada sebelum bibit
ditebar karena untuk menghindari kekurangan pakan tambahan. Selain itu juga
dengan memiliki kolam pakan, biaya produksi bisa ditekan- Shading Net (Jaring Peneduh)
Peneduh
diperlukan untuk mengurangi intesitas sinar matahari ke permukaan media
budidaya. Peneduh berfungsi untuk menghindari naiknya suhu media karena
pengaruh panas matahari. Peneduh dapat dibuat dengan cara membuat atap dari net
atau kain hapa. Apabila net sulit didapatkan atau pembiayaan yang terlalu mahal
maka dapat menggunakan tanaman enceng gondok atau tanaman air lainya. Tanaman
air ini harus menutupi 2/3 bagian kolam. Peralatan yang dibutuhkan Peralatan yang dibutuhkan untuk usaha
budidaya belut sawah meliputi cangkul, seser, ember, shading net (net peneduh)
dan alat – alat pendukung lainya.
- Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang
dibutuhkan untuk usaha budidaya belut sawah meliputi cangkul, seser, ember,
shading net (net peneduh) dan alat – alat pendukung lainnya.
- Persiapan media
Media yang
digunakan dalam kegiatan pembenihan adalah campuran dari jerami, gedebog
pisang, kompos / pupuk kandang, lumpur dan air sebagai lapisan paling atas.
Media tersebut diletakkan dalam wadah dengan komposisi yang berbeda dan
penempatan tersendiri dan difermentasi dengan bantuan bakteri starter. Urutan
dalam pembuatan media adalah potongan jerami, kedebog pisang, kompos / pupuk
kandang masing – masing dengan tebal 20 cm dan disusun secara berurutan.
Kemudian media ini disiram bakteri mikroorganisme starter yang telah dilarutkan
dengan air dengan perbandingan 1 : 1. Media ini disiram sampai basah semua oleh
bakteri mikroorganisme starter. Kemudian media ditutup dengan pastik atau bahan
lain yang kedap udara selama satu minggu. Media yang telah ditutup selama satu
minggu akan mengalami proses pembusukan oleh bakteri pengurai. Langkah
selanjutnya adalah meletakkan
media lumpur
sebagai lapisan teratas setinggi 30 cm. Lumpur ini harus yang bersih dan tidak
tercemar oleh limbah berbahaya. Selain itu tekstur lumpur tidak boleh kasar
yang akan melukai permukaan kulit belut. Hal ini dapat menurunkan kualitas
belut yang akan kita panen. Setelah itu media diisi dengan air sampai setinggi
5 cm dari lapisan teratas. Air ini juga harus air yang bersih. Benih belut yang
akan dihasilkan dari proses pembenihan akan membutuhkan air dengan
kualitas yang
optimal. Hal ini karena ketika belut berada dalam stadia benih akan rentan
terhadap kualitas lingkungan budidaya.
Media yang telah
selesai disusun tersebut belum dapat digunakan untuk budidaya. Media harus
dibiarkan selama 10 – 14 hari agar terjadi proses fermentasi yang sempurna.
Apabila proses fermentasi media belum sempurna maka media mengandung bahan yang
beracun bagi belut yang akan dibudidayakan. Untuk memeriksa proses fermentasi
media apakah sudah aman bagi pemeliharaan belut dapat ditempuh dengan berbagai
cara. Cara pertama adalah dengan menancapkan batang bambu kedalam media. Jika
terjadi gelembung udara yang disertai bau busuk dari udara yang keluar maka
media tersebut belum terfermentasi secara sempurna. Cara kedua adalah dengan
melepaskan beberapa ekor ikan seribu atau benih ikan mas kedalam media, jika
ikan tersebut terlihat bergerak dengan tidak normal maka dapat dipastikan bahwa
media belum siap
digunakan. Jika media belum siap harus dibiarkan sampai media menjadi matang
dan telah terfermtasi dengan sempurna.
- Pemilihan Induk Belut
Belut tergolong
hewan yang bisa mengalami pergantian kelamin, ketika masih muda kelamin belut
adalah betina. Setelah dewasa (biasanya berumur sembilan bulan) berubah menjadi
jantan. Pada saat terjadi pengantian kelamin, belut mengalami kosong kelamin.
Saat itu belut dapat menjadi kanibal dan ganas sehingga memakan sesamanya. Dari
problema tersebut diperlukan ketelitian dalam memilih induk yang baik untuk
dipijahkan di kolam. Induk yang akan dipijahkan di dalam kolam budidaya
sebaiknya telah memenuhi syarat ukuran badan. Berikut ini di jelaskan
- ciri-ciri induk yang baik untuk dipijahkan.
a. Induk Jantan :
·
Berukuran
panjang lebih dari 40 cm
·
Bentuk
kepala tumpul
·
Usianya
di atas sepuluh bulan.
b. Induk Betina :
·
Berukuran
panjang antara 20 - 30 cm
·
Warna
permukaan kulit lebih cerah atau lebih muda
·
Warna
punggung hijau dan warna perut putih kekuningan
·
Bentuk
kepala runcing
·
Usianya
di bawah sembilan bulan.
Setelah memenuhi
syarat tersebut di atas barulah belut siap untuk dijadikan sebagai induk.
Komposisi induk di dalam kolam untuk 1 m2 adalah 1 : 2 atau untuk setiap 1 m2
dapat diisi sebanyak 1 induk jantan dan 2 induk betina.
- Pemijahan
Secara alami
belut berkembang biak satu tahun sekali dengan masa perkawinan dari permulaan
musim hujan sampai permulaan musim kemarau (lima bulan). Perkawinan belut
biasanya terjadi pada malam hari di bawah suhu 28 0C. Pada musim kawin, belut
jantan berbondong-bondong ke perairan dangkal membuat lubang untuk kawin.
Lubang ini berbentuk huruf U. Belut jantan akan membuat gelembung-gelembung di
permukaan air lubang ini. Gelembung ini digunakan untuk menarik perhatian lawan
jenis untuk dating ke lubang. Setelah betina tiba, percumbuan pun mulai di
lakukan. Betina mengeluarkan telurnya di antara gelembung-gelembung, sementara
si jantan mengeluarkan sperma untuk membuahinya. Telur yang sudah dibuahi
dicakup belut jantan untuk disemburkan dan diamankan di dalam lubang
persembunyian. Belut betina akan segera meninggalkan lubang karena belut jantan
akan menjadi sangat ganas ketika menjaga telur-telurnya.
Pada kolam
budidaya, untuk mengetahui kapan induk belut bertelur kolam pemijahan harus
diperiksa. Jika di permukaan kolam sudah terdapat gelembung-gelembung busa,
berarti pemijahan akan segara dimulai. Agar memudahkan dalam penangkapan benih
nantinya, bagian yang berbusa diberi tanda dengan menancapkan bambu atau kayu
kecil. Busa ini akan menghilang setelah 10 hari. Itu berarti belut telah
selesai kawin. Telur-telur yang dihasilkan akan menetas dalam waktu 10 hari
kemudian.
- Penetasan Telur
Telur-telur
belut di alam bebas dan wadah budidaya akan menetas 9 -10 hari setelah dibuahi
pada air dengan suhu antara 28 – 32 0C. Anak belut yang menetas untuk sementara
diasuh oleh induk jantan selama . Biasanya, dari 400 - 500 butir telur yang
dibuahi hanya 100 - 200 diantaranya yang berhasil menetas menjadi larva.
Setelah menetas dan dipelihara oleh induk jantan selama 5 – 8 hari maka induk
dapat diambil dan dipindah ke bak lainya atau dijual sebagai belut konsumsi.
Induk diambil dengan cara menangkapnya menggunakan pancing tumpul yang diberi
umpan. Cara lain dengan menggunakan perangkap bubu. Induk jantan sebaiknya
dijual sebagai belut konsumsi karena sudah tidak bagus untuk dijadikan induk.
Induk betina yang telah diambil dapat dijadikan sebagai induk selanjutnya
sebagai induk betina apabila umur masih dibawah 9 bulan dan dapat dijadikan
sebagai induk jantan pada pemijahan selanjutnya.
- Pemeliharaan Larva
Larva dapat
langsung dipelihara di bak pemijahan setelah induk kita ambil atau dengan
menggunakan bak khusus untuk perawatan larva. Bak untuk perawatan larva dapat
terbuat dari semen atau dari terpal. Ukuran bak minimal 1 x 1 meter dengan
kedalaman media minimal 80 cm. Komposisi media yang digunakan sama dengan media
untuk pemijahan. Kepadatan penebaran larva dapat mencapai 400 ekor/ m2.
Perawatan larva belut tidak terlalu rumit. Yang harus kita perhatikan adalah
menjaga kualitas air dan pemberian pakan selama masa pemeliharaan. Hal ini
karena pakan alami akan semakin menipis, oleh karena itu larva membutuhkan
pasokan akan tambahan. Kualitas air selama perawatan larva harus dijaga agar
tidak terjadi kenaikan pH air akibat proses pembusukan bahan – bahan organik
dan sisa pakan serta sisa kotoran hasil metabolisme. Setiap kali air harus
dicek dengan cara mencium bau dan melihat warna air. Setiap minggu air media
diganti dengan air yang baru. Pemberian shading net sangat diperlukan untuk
mengurangi intensitas sinar matahari yang masuk kedalam media perawatan larva.
Selain dengan menggunakan shading net juga dapat dengan menggunakan tanaman air
berupa enceng gondok atau tanaman air lainya sehingga menutupi ¾ seluruh
perairan media. Pemberian pakan selama perawatan larva selain plankton dan
jasad renik hasil pemupukan di kolam, larva belut dapat diberi makanan tambahan
berupa kutu air, jentik nyamuk, udang renik, pelet, atau kuning telur rebus.
Udang renik bisa diperoleh dari kolam, genangan air, atau bak pengkulturan.
Pelet harus ditumbuk terlebih dahulu sebelum diberikan. Kuning telur harus
diremas-remas terlebih dahulu, tujuannya agar larva belut dapat dengan mudah
memakannya. Pemberian makanan tambahan
diberikan pada saat hari ke sepuluh dari saat
menetas.
Jumlah pakan
yang diberikan untuk larva belut setiap harinya adalah 2% dari berat larva yang
dipelihara dan diberikan selama 2 bulan. Setelah 2 bulan benih tersebut dapat
memakan bekicot yang dipotong-potong dan daging lainnya.
- Pemanenan Benih
Benih belut
dipanen pada saat berumur 2 – 3 bulan dengan ukuran sekitar 8 - 10 cm.
Pemanenan dilakukan dengan cara menggunakan seser atau dengan cara menguras
media dan menangkap benih dengan hati – hati agar tidak terluka karena akan
mengurangi kualitas benih.
PEMBESARAN BELUT
SAWAH (Monopterus albus)
- Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur
dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.
- Pemberian Pakan
Bila diperlukan diberi pakan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar
(bealtung) yang diberikan setiap 10 hari sekali selain iperlu dilakukan
Pemberian vaksinasi
- Pemeliharaan Kolam Dan Tambak
Yang perlu diperhatikan pada pembesaran belut adalah menjaga kolam agar
tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.
Hama dan
Penyakit
- Hama
1. hama belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu
kehidupan belut seperti tikus, burung, musang dll
2. di alam bebas dan dikolam terbuka, hama yang sering menyerang belut
antara lain : berang – berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan
ikan gabus
3. diperkarangan terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang
hanya katak dan kucing, pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak
diserang oleh hama
- Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh
organisme tingkat rendah se[erti virus, bakteri, jamur dan protozoa yang berukuran
kecil.
- Panen
Pemanenan belut
berupa 2 jenis yaitu :
- berupa belut yang dijual untuk diternak / di budidayakan, bisa saja saat masih berupa larva atau benih Benih hasil pedederan berumur 2 – 3 bulan dapat dibesarkan sendirisebagai belut konsumsi yang nilai jualnya lebih tinggi atau langsung dijualkepada para pengusaha pembesaran. Benih belut umur 2 – 3 bulan dipasarandijual dengan harga Rp 25.000,- (Trubus, 2007). Selain itu penjualan benih belutdapat dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan para pengusaha belut.Bentuk kerjasama ini biasanya dalam bentuk plasma. Sebagai anggota plasmamaka harga ditentukan sesuai dengan kesepakatan. Keuntungan sebagaianggota plasma kita tidak perlu bersusah payah dengan pemasaran benih karena sudah dijamin oleh induk plasma.
- Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besar/panjangnya sesuai denganpermintaan para konsumen).
Cara penangkapan belut sama seperti menangkap ikan
lainnya dengan peralatan antara lain : bubu/posong, jaring/jala bermata lembut
dengan pancing atau kail dan pengeringan kolam sehingga belut tinggal diambil
saja
- Pasca Panen
Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang biak, sehingga mempunyai jaaringan pemasaran yang luas
ANALISA UNTUK
PEMBENIHAN BELUT
BIAYA – BIAYA
- Biaya investasi
No
|
Uraian
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1
|
Bak pemijahan dari
terpal ( 5 x 5 x 1) m
|
Rp 10.000,00
|
Rp 280.000,00
|
2
|
Bak pakan tambahan
dari terpal
(2 x 1 x 1) m
|
Rp 10.000,00
|
Rp 30.000,00
|
3
|
Selang air (10
meter)
|
Rp 6.000,00
|
Rp 60.000,00
|
4
|
Shading net (25 m2)
|
Rp 5.000,00
|
Rp 125.000,00
|
5
|
Perlengkapan
Produksi
|
-
|
Rp 100.000,00
|
JUMLAH
|
Rp 595.000,00
|
A.
Biaya Tetap
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1
|
Penyusutan bak
pemijahan (50% pertahun)
|
Rp 140.000,00
|
|
2
|
Penyusutan bak
pakan tambahan (50% pertahun)
|
Rp 15.000,00
|
|
3
|
Penyusutan selang
air (25% pertahun)
|
Rp 15.000,00
|
|
4
|
Penyusutan Shading
net (50% pertahun)
|
Rp 62.500,00
|
|
5
|
Bunga modal (24%
pertahun)
|
Rp 142.800,00
|
|
JUMLAH
|
Rp 375.300,00
|
A. Biaya Variabel
No
|
Uraian
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1
|
Induk jantan dan
betina
(75 ekor)
|
Rp 30.000,00
|
Rp 225.000,00
|
2
|
Media
|
-
|
Rp 100.000,00
|
3
|
Pakan tambahan
|
-
|
Rp 100.000,00
|
JUMLAH
|
Rp 325.000,00
|
Total biaya = Biaya tetap + Biaya
Variabel
= Rp 375.300 + Rp 325.000
= Rp 700.300,-
PENDAPATAN
Dari 50 ekor induk diasumsikan
ada 25 ekor yang bertelur sehingga didapatkan 5.000 ekor larva. Selama 2 bulan
pemeliharaan didapatkan benih sebanyak 50 kg benih (100 ekor benih / kg).
Dengan demikian pendapatan dapat dihitung sebagai berikut :
Penjualan Benih = 50 kg x Rp
25.000,-
= Rp 1.250.000,-
Pendapatan juga didapatkan dari
penjualan induk sebagai belut konsumsi karena sudah tidak dipakai sesudah
dipijahkan. Penjualan Induk = 7,5 kg x Rp 20.000,-
= Rp 150.000,-
Pendapatan total = Penjualan benih +
Penjualan Induk = Rp 1.250.000 + Rp 150.000
= Rp 1.400.000,-
KELAYAKAN USAHA
a. Laba / Rugi
Laba / Rugi = Pendapatan total – Biaya
Variabel
= Rp 1.400.000 - Rp 325.000
= Rp 1.075.000
b. R/C Ratio
R/C Ratio = Pendapatan / Jumlah Biaya
= Rp 1.400.000 / Rp 1.295.300
= 1,08
c. Break Event point
(BEP)
BEP unit = Total Biaya / Harga
satuan
= Rp 700.300 / Rp 25.000
= 28,012 kg
Artinya untuk memperoleh keuntungan
kita harus dapat memproduksi benih lebih dari 28,012 kg per satu kali produksi.
BEP harga = Total Biaya / Total
produksi
= Rp 700.300 / 50 kg
Artinya kita mencapai TITIK IMPAS pada saat harga jual benih Rp 14.006,-/ kg. Keuntungan didapatkan apabila harga jual benih belut diatas Rp
14.006,- / kg.
(dikutip dari berbagai sumber)
Terimakasih atas informasi yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusObat Herbal Nyeri Lutut
Obat Hipertiroid Ibu Hamil
Obat Infeksi Rahim Pasca Kuret
Good Morning All, Coming Promo ya !!
BalasHapusHave Predicted figures fortune telling and dreams are telling? Come Replace your numbers in the (S) (U) (K) (S) (E) (S) (4) (D) BO proven Safe and Reliable, please Add our BB pin pack 2B4BABF8 / 7B59A173
JP greetings! of SUKSES4D
http://www.suksestoto.com/
AKTIF4D: Situs Slot Online Deposit Pulsa Tanpa Potongan
BalasHapusAKTIF4D adalah agen resmi togel dan slot online yang terbaik dan agen judi online terpercaya, sehingga kamu tidak perlu ragu untuk bergabung. Tidak perlu ragu karena takut penipuan, karena AKTIF4D sudah sangat terpercaya. Sehingga kamu dapat memainkan banyak permainan pada Situs Judi Online ini. Banyak keuntungan yang akan kamu dapatkan dengan mendaftar dan bergabung sebagai member Agen Resmi Judi Online AKTIF4D.
slot deposit pulsa tanpa potongan | agen slot pulsa tanpa potongan terpercaya | agen slot joker terpercaya | agen slot dan togel terpercaya | agen slot online terpercaya | agen judi slot terpercaya | situs judi slot online | slot online indonesia | daftar situs judi slot online terpercaya | situs judi slot online terpercaya 2021 | agen slot pay4d