A.
PENGOBATAN
Dalam dunia budidaya ikan serangan penyakit merupakan
salah satu yang mengakibatkan kerugian besar. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan pencegahan sedini mungkin supaya ikan tidak terserang panyakit.
Tetapi, kadangkala walaupun sudah dilaksanakan pencegahan
terhadap penyakit, penyakit pada ikan masih muncul. Oleh karena itu perlu
diketahui teknik pengobatannya. Pengobatan merupakan alternatif terakhir
setelah usaha pencegahan gagal dilakukan. Teknik ini relatif mudah dan hasilnya
lebih cepat terlihat. Tetapi apabila dilakukan dengan prosedur yang salah, akan
berdampak negatif.
Dalam pengobatan yang perlu diperhatikan adalah ketepatan
diagnosa penyebab penyakit, jenis dan dosis efektif obat, kemudahan
memperolehnya, waktu luruh obat yang pendek dan teknik aplikasi yang hendak
diterapkan.
Beberapa cara pengobatan
adalah sebagai berikut :
a.
Melalui perendaman
Perendaman dapat dilakukan secara langsung di kolam, akuarium atau
secara tidak langsung dengan menggunakan wadah lain. Perendaman dapat dilakukan
melalui tiga cara, yaitu :
-
Pencelupan/dips, pengobatan dilakukan pada dosisobat
yang tinggi selama beberapa detik
- Perendaman jangka pendek/short bath, pengobatan
dilakukan pada dosis obat relatif tinggi selama beberapa menit.
-
Perendaman jangka panjang/long bath, umumnya dilakukan
dalam akuarium, wadah lain atau kolam selama beberapa jam atau hari
b.
Melalui pakan
Pengobatan melalui pakan lebih sedikit menimbulkan stress pada ikan,
tetapi hanya efektif pada tahap awal infeksi. Hal ini disebabkan ikan masih
mempunyai nafsu makan.
Prosedur
pengoban melalui pakan adalah :
- pakan ikan yang hendak diberikan terlebih dahulu
dibasahi permukaannya dengan menggunakan alat semprot
- obat
dilekatkan ke permukaan pakan hingga merata
- obat
yang telah menempel pada pakan dilapisi dengan zat pelapis seperti minyak sayur
atau putih telur, bertujuan untuk mengurangi proses pencucian oleh air pada
saat diberikan kepada ikan
- pakan
diangin-anginkan atau dijemur beberapa saatpemberian pakan yang mengandung obat
sebaiknya diberikan selama beberapa hari
c.
Aplikasi langsung ke tubuh
-
Oles, teknik ini umumnya hanya dapat dilakukan
terhadap ikan sakit yang memiliki gejala klinis sangat nyata ( luka atau borok
), jumlahnya relatif sedikit dan ukuran ikan cukup besar.
Penyuntikan, biasa dilakukan
pada ikan berukuran besar, kuntungannya adalah penggunaan obat sangat efisien
dan dosis tepat. Dosis dinyatakan dalam satuan mg obat/kg bobot tubuh. Ada dua
cara penyuntikan yang biasa dilakukan, yaitu dimasukan ke rongga perut (intra
peritoneal) dan dimasukan ke otot (intra muscular). Penyuntikan cecara intra
peritoneal dilakukan diantara kedua sirip perut atau sedikit di depan anus,
dengan sudut kemiringan jarum suntik kira-kira 30o. penyuntikan
secara intra muscular dilakukan di daerah punggung, pada ikan yang bersisik di
sela-sela sisik ke 3-5 dari kepala, dengan sudut kemiringan kira-kira 30o-40o.
A.
VAKSINASI IKAN
Vaksinasi ikan bermanfaat untuk
memberi bekal kekebalan spesifik (antibodi) pada tubuh ikan, ramah lingkungan
dan tidak berdampak negatif terhadap ikan maupun manusia. Selain dapat
mengurangi mortalitas ikan, vaksinasi juga akan mengurangi penggunaan
antibiotik pada budidaya ikan serta resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Sebaiknya vaksinasi dilakukan
lebih dari satu kali, karena antibodi yang diperoleh pada vaksinasi pertama
relatif rendah, sehungga perlu dilakukan vaksinasi ulang yang dapat diberikan
2-3 bulan kemudian melalui pakan atau perendaman.
Adapun
syarat ikan yang akan divaksinasi adalah :
- ikan telah berumur 3 minggu atau lebih, karena pada umur kurang dari 3 minggu organ-organ yang berperan dalam sistem pembentukan antibodi belum sempurna
- status kesehatan ikan harus dalam kondisi optimal
- suhu air relatif hangat (di atas 25oC). hal ini akan mempercepat respon antibodi yang terbentuk
- Pemberi suhu air relatif hangat (di atas 25oC). hal ini akan mempercepat respon antibodi yang terbentuk
- Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan 3 cara :
- Perendaman
dalam larutan vaksin selama 15-30 menit, untuk ikan-ikan benih dalam jumlah
banyak, dosisnya 10 ml vaksin/100 liter air
- Penyuntikan,
untuk ikan-ikan yang berukuran besar dan berharga misalnya induk ikan. Dosisnya
0,1 ml vaksin/ 1 kg ikan
- Melalui pakan ikan/pellet, ini
sesuai untuk ikan yang sudah dipelihara dalam kolam ataupun sebagai vaksinasi
ulang. Cara melekatkan vaksin ke pakan sama dengan mencampurkan obat ke pakan
ikan. Sebaiknya dilakukan 3-7 hari berturut-turut, dosisnya 4 ml vaksin/1 kg
pakan ikan