Tehnologi budidaya kepiting bakau itu telah diperkenalkan dan
dipraktekkan di banyak negara seperti Jepang, Australia, China, India, Sri
Langka, Philippina, Malaysia, dan tentu saja Indonesia. Khususnya di Negara
kita sendiri, usaha ini masih bersifat kecil-kecilan dan tidak
berkesinambungan karena kendala sumber benihnya mengingat
di Indonesia belum ada yang mendirikan usaha Panti Pembenihan Kepiting.
Budidaya kepiting dapat dikembangkan
melalui beberapa jenis usaha , selainPembenihan , yaitu :
- Pembesaran dari benih menjadi kepiting ukuran konsumsi
;
- Penggemukan yaitu memelihara kepiting hasil
tangkapan dari alam yang beratnya dibawah standar menjadi ukuran konsumsi
;
- Produksi kepiting cangkang lunak yaitu
memelihara kepiting yang sudah berukuran konsumsi tetapi bercangkang
keras menjadi bercangkang lunak saat ganti kulit;
- Produksi kepiting betina yang mengandung telur (matang gonad.).
Tujuan utama dari Budidaya kepiting ialah agar harga
jualnya lebih tinggi , sehingga meningkatkan penghasilan nelayan penangkap
kepiting. Apabila produk dari budidaya itu dapat meningkatkan ekspor tentu akan
menaikkan devisa Negara.
A. Lokasi Budidaya Kepiting
Daerah yang cocok untuk lokasi budidaya
kepiting ialah tambak yang bisa untuk budidaya bandeng dan udang.
Tambak yang dasarnya berlumpur lebih cocok untuk kepiting. Kadar garam
airnya yang optimal berkisar 10-25 ppt . Sifat air lainnya yang cocok adalah :
suhu 28-33 oC , pH 7,5 -8,5 dan DO lebih dari 5 ppm.
B. Benih kepiting
Terus terang saja Selama ini
dihasilkan dari penangkapan. ukurannya sangat bervariasi. Anakan kepiting yang
berukuran berat 30-50 gram dijadikan benih untuk budidaya
unit pembesaran .
Kepiting tangkapan yang ukurannya
150-200 gram menjadi benih untuk unit Penggemukan, terdiri dari kepiting jantan
dan betina. Kepiting ukuran itu juga dijadikan benih untuk unit
produksi cangkang lunak dan juga unit produksi kepiting bertelur, (betina
saja.).
Benih kepiting untuk dibesarkan di
lokasi lain, diangkut dengan cara yang sama seperti mengangkut kepiting untuk
konsumsi. Yaiut diikat capit-capitnya dengan tali , lalu digantungkan
terbalik didalam bak atau ember yang diisi air payau. Pedagang biasanya membuat
bak untuk penagngkut itu ukuran garis tengah 50 cm. Dapat juga
dibuat dari fiber glass berbentuk kotak ukuran 50 x 50 cm , dalam 60 cm.
Bak ukuran itu dapat memuat 150-200 ekor
kepiting kecil-kecil berat 20-50 gram/ekor. Selama diangkut, kepiting direndam
dalam air payau 10-25 ppt. Pengangkutan selama 7-8 jam , mortalitasnya berkisar
0 -40 %. (Gunarto,1989 dalam Cholik,1991).
Seperti telah di dokumentasikan
oleh Cholik & Hanafi, 1991, Tehnik budidaya kepiting yang
dipraktekkan diberbagai daerah di Indonesia, dideskripsikan dibawah ini.
1. Wadah
Wadah untuk memlihara kepiting
pembesaran, penggemukan , kepiting bertelur maupun kepiting cangkang lunak,
diberbagai daerah dikembangkan sendiri oleh para petani dan nelayan tradisional
secara sederhana, disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi yang
memungkinkan.
1.1. Kotak dari bambu
Wadah penggemukan itu kebanyakan
dibuat dari bambu ukuran kotak 2 x 0,5 x 0,2 m .Terbagi menjadi 2 bagian
( lihat gambar). Yang masing-bagian diberi tutup. Ruangan kotak itu
disekat-sekat menjadi kotak-kotak kecil masing- masing 30 cm2. cukup
untuk diisi dengan 1 ekor kepiting di setiap kotak tersebut. Wadah
seperti ini digunakan oleh para nelayan di Cilacap (Jawa Tengah ) dan juga di
Bone (Sulawesi Selatan), untuk memelihara kepiting bertelur.
1.2. Kotak plastik
Wadah yang mungkin digunakan juga ialah
kotak dari plastic ukuran 60 x 40 x 20 cm. Kotak ini juga di beri
sekat-sekat menjadi 9 ruang masing-masing untuk 1 ekor kepiting.
Sistem kotak kecil ( disebut sistem
baterei pada kandang ayam!) , ini berarti sangat hemat ruang atau padat
penebaran tinggi ,yaitu 40 ekor kepiting per-M2.
Dengan system ini mortalitas hanya
5 % atau kurang, karena kepiting tidak dapat saling menyerang atau memangsa.
Menurut Cholik (1991) kematian itu disebabkan oleh kegagalan pada waktu
ganti kulit.
Gambar: 7– Kotak bambu terapung sistem baterei
1.3. Kotak dari jaring (Jaring
apung)
Khusus untuk memelihara kepiting, Jaring
apung yang dibuat berukuran kecil, 2,5 x 2,5 x 1 m Bingkai
diibagian atas dari papan sedikit agak lebar, sedemikian rupa sehingga papan
bingkai itu menjorok kedalam , dapat menghalangi kepiting keluar.
(lihat gambar : 8 ) dibawah ini. Agar tidak hanyut terbawa
arus, setiap sudut diberi jangkar dengan ikatan tali, seperti pada
gambar itu.
Gambar::8. Kotak Jaring Apung (menurut Cholik dan Hanafi,
1994)
Metoda pemeliharaan kepiting dilakukan
di petak tambak air payau . Petak luasnya 20 x 50 m = 100 m2, petak
tambak itu diberi pintu air 2 buah : satu untuk pemasukan air dan satu
untuk pembuangan. Didalam petak itu di sekat-sekat menjadi beberapa bagian
dengan cara memasang pagar dari bambu. Setiap bagian
ukurannya misalnya 5 m x 10 m . dibagian sekeliling pagar bambu
dibuat lebih dalam berbentuk saluran keliling (caren ) sedalam 50-60 cm , sedangkan
dibagian tengahnya menjadi pelataran yang dapat terendam air sedalam
30-40 cm. (lihat gambar dibawah ini.) Metoda ini dapat ditemui di
daerah Kamal, dan Tangerang
1.4. Kotak berpagar tanpa caren
Dapat juga kotak-kotak yang
dibuat dengan sekatan pagar bambu di dalam petak tambak, dibuat tanpa caren .
Di dalam kotak-itu di bagian dalam pagar, dipasang bambu atau gedek 0,5
-1 m dibawah permukaan air, dimana kepiting dapat berteduh. Seperti di
Lukis dibawah ini.. : Gambar: 7 menurut Cholik & Hanafi, 1991
Gambar:9.Sekat petak tambak dengan pagar
bambu.
1.5. Pagar dari jaring dengan
pintu air
Pemagaran tambak dapat juga
dipakai jaring yang dipasang tegak menggunakan tihang-tihang kayu atau
bambu. Pintu air juga dipasang saringan dari kerei bambu , seperti pada gambar:
10, dan tanpa caren dalam pagar itu. Ditengah diberi pelataran terendam
air 40-60 cm dimana kepiting mendapatkan makanan alami yang tumbuh disitu..
Gambar: 10 Pagar dari jaring berpintu air
Kotak dengan system pagar itu selain
dipasang didalam petak tambak, dapat juga dipasang pada suatu teluk yang
dangkal (lihat gambar: 13). Metoda ini dijumpai dipraktekkan petani tambak di
Sumatera Utara.
2.
Metoda Pemeliharaan Kepiting
Telah diuraikan diatas, bahwa
pemeliharaan kepiting dilakukan dengan 4 macam tehnik sesuai dengan
tujuan jenis produksinya . Pada bagian ini diuraikan satu persatu.
2.1. Pembesaran Benih
Yang paling banyak dilakukan metoda ini
yaitu pembesaran kepiting hasil tangkapan yang masih berukuran kecil ( kurang
dari 50 gram) dipelihara menjadi ukuran yang layak di konsumsi yaitu ukuran
lebih besar dari 200 gram . Pembudidayaan ini dilakukan secara
tradisional yang bersifat ekstentif.
2.2. Tempat Pemeliharaan
Tempat pembesaran ialah tambak yang
biasa untuk memelihara bandeng dan udang. Agar kepiting tidak keluar dari
tambak, dibuatlah kurungan atau sekeliling tanggul tambak dipasang pagar dari
bambu yang cukup rapat.
Luas petak tambak yang dipergunakan
untuk memelihara kepiting bervariasi, tergantung dari kepemilikan petani dan
kondisi pengirannya dan juga aspek keamanan dipertimbangkan. Namun kisaran luas
petak antara 100 m2 sampai 0,5 ha. Petakan yang lebih besar lebih
sukar di kelola , misalnya pengaturan air dan biaya pembuatan pagar akan lebih
besar, sehingga biaya harus disesuaikan pula dengan kemampuan petani.
Padat penebaran sebaiknya 2
ekor/m2. Derajat kehidupan dipengaruhi oleh kepatan tebar. Karena
kepiting bersifat kanibal, semakin padat resiko dimangsa oleh sesamanya
semakain besar. Percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa pada padat
tebar 1 ekor/m2 derajat kehidupan 77 % ; kepadatan 3 ekor.m2 sintasan 49% dan
kepadatan 5 ekor/m2 sintasan hanya 32 % (Gunarto dan Cholik, 1990). Maka
disepakati bahwa kepadatan tebar sebaiknya 2 ekor/M2 dimana sintasan
dapat dicapai 70 % atau mungkin lebih.
Lama pemeliharaan 3 bulan , dimana
dari benih kepiting berat awal 50 gram rata-rata , akan menjadi
kepiting dengan berat rata-rata 200 – 300 gram. Ukuran yang umum
dipasarkan.
2.2.1. Pakan
Pakan yang diberikan ialah ikan rucah
yang harganya murah atau binatang-binatang pengganggu di tambak seperti ular,
belut yang dipotong-potong kecil-kecil. Di Negara lain seperti Malaysia dan
Philippina , dianjurkan untuk memberi pakan kepiting dengan bahan-bahan
buangan dari penyembelihan hewan ( jerohan) ayam, dan ternak lain. Banyaknya
ransum 3-5 % berat biomassa kepiting 2-3 kali sehari. Pemberian yang
terlalu banyak , pakan akan bersisa dan membusuk dalam tambak sehingga kurang
baik akibatnya bagi kepiting. Karena itu petani harus mengamati keadaan mutu
air tambak, sehingga bila terjadi hal yang memburuk, dapat dilakukan pergantian
air, pada waktu terjadi pasang.
2.2.2. Pemanenan
Pada system pemeliharaan di tambak
dengan pagar bambu itu, cara pemanenan Secara sederhana yaitu
dimulai dengan membuang sebagian air tambak sampai kedalaman dalam petak
30 cm. Beberapa orang akan turun kedalam tambak membawa keranjang untuk
wadah kepiting yang ditangkap dan membawa sebatang bambu . Bambu itu di
tancapkan pada dasar tambak, lalu di tangkap oleh kepiting hingga dapat
ditangkap dengan tangan saja. Tetapi cara ini sering menyebabkan capitnya
lepas, sehingga harga jualnya turun.
Penangkapan secara total biasa dilakukan
dengan pengeringan tambak, sehingga kepiting dapat ditangkap dengan seser, dan
yang tersembunyi didalam lumpur dapat di juga ditangkap dengan seser dari bambu
atau pengki untuk memungkinkan mengeruk lapisan Lumpur tempat kepiting
bersembunyi.
2.2.3. Mengikat Kepiting Kepiting
mempunyai capit yang kuat, dan anggota badannya mudah putus, sedangkan bila
anggota badan tidak lengkap, harga jualnya akan menurun. Karena itu
keterampilan cara mengikat kepiting haruslah dipelajari dengan cermat.
Dibawah ini disajikan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengikat kepiting
hidup dengan cara yang baik dan benar, agar kepiting tidak putus angota
badan dan orang yang mengikatnya tidak terluka seperti di lukiskankan
oleh Rattanachote dan Dangwatanakul ( 1991).
Gambar: 14 - Mengikat Kepiting
(Rattanachote & Dangwatanakul , 1991)
2.3. Penggemukan Kepiting
Penggemukan kepiting dilakukan
menggunakan wadah berupa kotak dari bambu yang di apungkan d dalam petak
tambak. Konstruksi kotak bambu (system) baterai) seperti dibahas pada
buti r : 5.1.Setiap kotak kecil diisi seekor kepiting.
Dengan system kotak-kotak kecil ini,
sangat hemat dalam pemakaian ruang , dimana jumlah yang dipelihara 40
ekor kepiting per- m2. Lama pemeliharaan penggemukan ini hanya 3-4 minggu. Dari
benih awal yang sudah berukuran 150-200 gram/ekor.
2.4. Produksi kepiting cangkang lunak
Kepiting Bakau Oleh para petani di
Jawa Barat, kepiting cangkang lunak disebut kepiting “soka”.
Kepiting ini mempunyai sifat
secara periodik berganti kulit. Sementara kulitnya lepas, akan diganti dengan
kulit baru yang masih lunak untuk beberapa jam lamanya sebelum menjadi keras
kembali. Ketika cangkang lunak itu kepiting juga berkesempatan untuk tumbuh
membesar.
Frekuensi ganti kulit , pada yang masih
muda lebih cepat, semakin tua frekuensinya semakin jarang.
Kepiting yang di pelihara sudah
berukuran cukup besar yaitu 150-200 gram /ekor, dan lama pemeliharaan 2-3
minggu saja. Pergantian kulit ini secara alami dirangsang oleh
faktor alam yaitu saat air pasang tinggi dari laut masuk . Juga
dipengaruhi oleh banyaknya pakan . Karena itu dalam pemeliharaan kepiting harus
diberi pakan dalam jumlah cukup , tidak boleh kelaparan.
Bila wadah yang dipergunakan sistem
baterei, dimana kepiting seekor dipelihara dalam satu kotak , sehingga tidak
saling memangsa, maka derajat kehidupan selalu tinggi bahkan tidak ada yang
mati.
Wadah yang digunakan dianjurkan seperti
dilukiskan pada butir 5.1. diatas. Jadi sama dengan wadah untuk tujuan
Penggemukan kepiting.
2.5. Produksi kepiting bertelur
Para konsumen di restoran-restoran
internasional, banyak menggemari kepiting yang mengandung telur. Memang
kepiting yang penuh mengandung telur sangat lezat . Telurnya berwarna
merah jingga memenuhi seluruh rongga dibawah karapas. Harganya menjadi
berlipat 3-4 kali dibanding dengan kepiting yang gemuk tetapi tidak mengandung
telur !
Yang dipelihara untuk ini tentu hanya
kepiting berjenis kelamin betina saja, dan ukurannya sudah mencapai 200 gram
atau lebih. Petunjuk untuk postingan ini telah diterangkan bahwa
kepiting betina dapat dipercepat proses pematangan gonadnya dengan cara
diablasi salah satu matanya.
Untuk jenis produksi ini , sebaiknya
digunakan wadah berupa kotak-kotak dari bambu juga (sistem baterei) dimana
seekor kepiting dipelihara di dalam satu kotak seperti digambar dan dijelaskan
pada butir 5.1.
Kepiting betina yang dipilih untuk
dipelihara ialah yang sudah cukup ukurannya ( dewasa) yaitu 200 gram atau
lebih. Tidak ada tanda-tanda berpenyakit.
Mula-mula kepiting betina tsb dipelihara
dengan diberi pakan yang bermutu baik yaitu ikan rucah yang segar , juga
cumi-cumi dan kerang-kerangan. Bahan pakan itu tentu harganya cukup mahal,
tetapi harga produksinya juga mahal, sebagai kepiting bertelur .
Banyaknya ransum 2-3 % berat tubuh
kepiting per-hari. Jenis pakan tsb. cara pemberiannya dicuci bersih lebih
dahulu , lalu dipotong-potong kecil-kecil agak mudah dimakan oleh kepiting yang
memang ukurannya sudah cukup besar. Pakan ini diberikan selang sehari ,
mengingat kadang didaerah tertentu jenis cumi-cumi dan kerang-kerangn tidak selalu
mudah diperoleh dan harganya cukup mahal.
Selain pakan tersebut diatas,
kepiting juga dapat diberi pakan berupa pelet kering yang biasa diberikan
untuk udang ditambak , yaitu pelet udang klas “grower” (untuk udang yang sedang
tumbuh ).Dosis pelet kering itu 2-3 % berat kepiting/hari, yang diberikan 2
kali , pagi dan sore. Malahan pakan pelet itu dapat diberikan sebagai pakan
yang utama setiap hari. Kepiting ternyata suka makan pelet kering
itu. 3 hari setelah kepiting dipelihara, sehingga sudah cukup
beradaptasi, lalu dilakukan ablasi mata.
Kepiting dipegang dengan tehnik khusus
agar japit dan anggota tubuh lainnya tidak putus. Biasanya hanya tehnisi
yang sudah terampil yang dapat dengan sempurna melakukannya.
Lalu satu mata kepiting itu di potong
dengan gunting yang lebih dahulu dipanaskan (dibakar), agar lukanya cepat
kering dan tidak mengeluarkan banyak cairan. Selesai ablasi, kepiting di rendam
sementara didalam ember yang diisi larutan PK 3 ppm agar tidak infeksi.
Setelah di desinfeksi selama 5 menit, kepiting dikembalikan ke dalam
kandangnya /kotaknya . Pemeliharaan selanjutnya , berupa pemberian pakan dan
pengaturan pengairannya agar menjamin kepiting calon induk tsb. hidup optimal.
Biasanya setelah 3 hari , telur didalam
gonadanya sudah mulai tumbuh dan 7 hari gonada sudah berkembang
penuh. Tandanya dapat dilihat di bagian belakang tubuhnya di batas antara
karapas dengan abdomen yang terlipat itu , mengembang dan berwarna merah
-jingga. Maka kepiting ini harus segera di panen dan dijual kepada
pemesan.
Kepiting yang bertelur ini sebenarnya
merupakan calon induk yang dapat dipelihara di Panti Pembenihan agar
menghasilkan anak-anak kepiting. Yaitu sebelum di ablasi , lebih dahulu
dikawinkan, agar betina ini mendapat sperma dari pejantannya un tuk fertilisasi
telur-telurnya. Namun karena tujuannya untuk konsumsi di restoran,
maka tidak perlu dikawinkan lebih dahulu.
Hal yang perlu dijaga oleh setiap petani
yang memelihara kepiting, terutama untuk eksport, haruslah menjaga agar anggota
badan (kaki-kaki, japit, dll) tidak putus. Karena anggota tubuh yang cacat akan
menurunkan nilai jualnya.
Jadi Pada Prinsipnya dalam Usaha
Budidaya Kepiting bakau ini, Ada 4 metoda budidaya kepiting menurut
Produk yang dihasilkan , yaitu
1. Pembesaran dari benih
menjadi kepiting ukuran konsumsi.
2. Penggemukan : kepiting
jantan betina agar menjadi lebih gemuk, harga meningkat
3. Produksi kepiting
cangkang lunak.
4. Produksi kepiting
bertelur.
Lama pemeliharaan, pada no. 1 , 1-2
bulan , tergantung ukuran benih di awal pemeliharaan dan ukuran permintaan
pasar/konsumen.
Pada no:2 , hanya 3-4 minggu. Pada
no: 3, 3-4 minggu Pada no:4 , 3 minggu sampai 1 bulan.
a. Wadah
pemeliharaan ada beberapa macam. Yang paling baik hasilnya ialah system
Baterei, berupa kotak dari bambu yang disekat-sekat menjadi
kotak-kotak kecil ukuran 30 cm2, masing-masing untuk wadah satu ekor
kepiting. Dengan kotak- kecil ini kepiting lebih aman terhadap kanibaisme ,
ketika sedang dalam kondisi ganti kulit. Sehingga wadah semacam ini
menghasilkan derajat kehidupan 95-100%.
b. Wadah berupa
jaring apung, dapt digunakan , dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 1 m dipasang
pada perairan umum , diberi jngkar agar tidak terhanyut oleh
arus. Bila dipelihara jantan atau betina saja secara
terpisah, akan dapat mengurangi kanibalisme.
c. Tambak bekas memlihara
udang dan bandeng, dapat di sekat-sekat dengan kerei bambu yang di
tancapkan 20=30 cm kedalam Lumpur agar kepiting tidak lolos.
Di bagian tengah kotak di beri pelataran tanah yang lebih tinggi , agar
kepiting mencari makan. Sedangkan caren keliling yang agak dalam ( 30-50
cm) kepiting dapat berteduh. Pemeliharaan ini untuk
pembesaran dan /atau penggemukan kepiting. Hasilnya mortalitas mencapai
10-20 % karena kanibalisme.
d. Pemeliharaan kepiting
didalam pagar (pen culture) dengan pagar bambu itu dapat juga dipasang pada
teluk yang dangkal. Biasanya kepiting sebagai benih (diawal pemeliharaan
sudah cukup besar (100-150 gram) agar menjadi gemuk sebelum di
jual.
e. Wadah pemeliharaan
berupa bak dari semen seperti di dalam Panti Pembenihan yang biasanya untuk
udang, baik untuk memelihara kepiting calon induk sampai mengandung telur
tingkat 2, tetapi tidak sampai memijah. Ini perlu rangsangan
pengembangan telur /gonada dengan cara ablasi mata, seperti diterangkan
pada Materi Pokok 2. Disini hanya dipelihara kepiting betina saja, pejantan
tidak diperlukan karena yang berproduksi telur hanya yang betina saja.
Bila dicampur jantan, malahan bisa menyebabkan lebih banyak kematian
karena kanibalisme.
Budidaya (pemeliharaan kepiting)
kesemuanya memerlukan pemberian pakan yang harus diberikan secara cermat.
Pakan harus mencukupi dosisnya yaitu 5-10 % berat kepiting yang
dipelihara seluruhnya ( biomassa) per-hari, diberikan 2 kali
sehari. Pakan harus dari bahan yang mudah didapat dan harganya
tidak mahal, seperti, ikan rucah, kotoran dari penyembelihan hewan, sisa-sisa
makanan dari restoran. Bila harga pakan mahal misalnya pelet, tentu tidak
menguntungkan bagi petani.
Cara pemanenan kepiting dapat secara
serentak (panen total) yaitu mengeringkan seluruh tambak tempat pemeliharaan
kepiting. Atau panen secara selektif, bial menggunakan system baterei,
dimana kepiting yang bercangkang lunak di panen. Yang lain, dipelihara
lebih lanjut sampai ganti kulitnya.
Cara panen sebagian (selektif) juga
dilakukan untuk kepiting bertelur. Yang sudah mengandung telur saja yang
dipanen. Penanganan kepiting setelah dipanen haruslah dilakukan secara
cermat supaya tidak mematahkan kaki-kakinya. Kepiting yang cacat, nilai jualnya
akan menurun.
Kepiting yang dipelihara didalam petak
tambak yang diberi berpagar, waktu air surut, air didalam petak juga di
surutkan sampai tinggal 20 cm. Ketika pasang naik, air di masukkan melalui
pintu air, kepiting akan berenang menentang arus air laut yang mengalir masuk.
Ini memudahkan pengumpulan kepiting yang berenang menentang arus air itu.
Sifat yang berenang menentang arus ini disebut “rheotaxis”.
Kepiting yang ditangkap segera diikat
secara sistematik dengan cara ikatan yang benar agar kaki atau
capit tidak patah. Hanya orang yang sudah terampil melakukan pengikatan
yang berhasil mengerjakannya. Karena itu para peserta kursus harus
berlatih mengikat kepiting dengan benar.
Pengangkutan jarak dekat, sampai 2-3 jam
perjalanan, kepiting yang sudah diikat dengan benar, digantungkan terbalik
dimasukan ke dalam kotak, sepanjang perjalanan harus dipercik dengan air payau,
agar tetap basah. Metoda pengangkutan ini dapat berhasil hidup 90 % atau
lebih.
Keterangan
Postingan ini di maksudkan sebagai bahan
pengetahuan teori dasar bagi para pelaku utama , Pengusaha dan para
pemerhati budidaya Kepiting. Kemungkinan besar para pembaca sama
sekali belum pernah belajar yang mendalam tentang Budidaya
Perikanan pada umumnya dan budidaya kepiting bakau pada khususnya. Namun
demikian, para pembaca dan pengguna ini mempunyai minat yang cukup terhadap
budidaya perikanan. Oleh karena itu Artikel ini sebagai pengetahuan
dasar, haruslah di pelajari dan dipahami secara sungguh-sungguh sebelum yang
bersangkutan memulai melakukan budidaya kepiting bakau. Tanpa
mempelajari teori sebagai dasar, kiranya mustahil, seseorang akan dapat memulai
usaha budidaya kepiting ini.
Juga setelah pelaku budidaya dan
pengusaha, memulai usaha ini, tentu secara terus menerus mengingat dasar
pengetahuan ini dan juga harus mengikuti perkembangan dan kemajuan
tehnologi yang mungkin terjadi dikalangan para pelaku utama budidaya kepiting yang
lain dan para peneliti serta akademisi yang pasti melakukan penelitian di
bidang budidaya kepiting.
Sangat di anjurkan agar para pelaku
budidaya kepiting , mengikuti perkembangan tehnologi budidaya kepiting yang
lebih mutahir, yaitu dengan cara menyimak tulisan/publikasi baik berupa
karya-karya tulis, seminar, diskusi, maupun publikasi dari media
elektronik (inter net) baik siaran yang bersumber di dalam maupun di luar
negeri.
Demikianlah , petunjuk singkat ini
merupakan pengetahuan awal untuk budidaya kepiting yang merupakan rangkuman
dari berbagai hasil penelitian para peneliti/ cendekiawan
bidang perikanan yang publikasinya tersebar di berbagai perpustakaan,
sehingga ini memudahkan para pemula dalam menimba ilmu khususnya budidaya
Kepiting. Semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat untuk
perkembangan pembangunan Perikanan khususnya Budidaya Perikanan , lebih khusus
lagi Budidaya
Untuk diketahui sebagai tambahan
Tambahan 1
1. Tubuh kepiting
berkulit/ bercangkang keras terdiri dari zat khitin. Kulit keras itu menghambat
pertumbuhan, karena itu Kepiting secara periodic berganti kulit, untuk
mendapat kesempatan membesarkan tubuhnya. Bentuk tubuh kepiting tambak dari
bagian dorsal (atas) berupa karapas yang membulat , sedangkan bagian kepala
dada dan organ tubuh bagian dalam seperti alat pencernaan makanan, alat
reproduksi , dsb. berada di dalam/ tertutup oleh karapas tsb. Bagian abdomen
berupa segitiga terbentuk dari beberapa ruas , melipat erat dibawah ( bagian
ventral) dari tubuhnya. Kaki jalan ke-1 berbentuk capit yang besar . kaki-kaki
jalan no 2,3,4 berujung runcing berfungsi untuk berjalan; pasangan kaki jalan
nomer 5 , berupa kaki dayung.
2. Pada kepiting jantan
abdomen berbentuk segitiga yang sempit; pada betina berupa segitiga yang
melebar. Pada betina kaki-kaki renang berbulu sebagai tempat melekatnya
telur-telurnya setelah dibuahi, dan yang sedang dieramkan. Pengeraman telur
lamanya 10-12 hari , dilakukan olrh induk betina.
3. Tempat hidup atau
habitat kepiting bakau ialah wilayah perairan estuaria yaitu hutan bakau,
tambak , saluaran dan sungai sampai laut dekat pantai yang berair payau. Adapun
wilayah penyebarannya meliputi perairan pantai didaerah Indo-Pasifik,
dari pantai timur benua Afrika, sampai kepulauan Polynesia, dari pulau-pulau di
Jepang bagian selatan sampai pantai utara benua Australia.
4. Kepiting melakukan
perkawinan di perairan estuaria sampai di laut. Telur setelah dibuahi ,
ditempelkan pada umbai-umbai (bulu-bulu kaki renang dibawah abdomen induk betina.
Lama pengeraman telur 10-12 hari, menetas menjadi Pre-zoea yang setelah 30
menit, berubah menjadi Zoea-1 yang hidup planktonis dan makanannya terdiri
fitoplankton : Chaetoceros sp. , Tetraselmis sp. dan zooplankton yang
ukurannya lebih kecil-kecil : Brachionus sp. dan nauplii Artemia.. Zoea
bermetamorfosa setiap 3-4 hari untuk ber-turut-turut menjadi Zoea-2, Zoea-3,
Zoea-4 dan Zoea -5. Total lamanya 18-20 hari, berubah menjadi stadia Megalopa.
Megalopa berumur 5-7 hari berubah menjadi Crablet , yaitu benih kepiting kecil
yang organ tubuhnya sudah menyerupai kepiting besar. Crablet berganti kulit
setiap 4-7 hari berganti kulit dan tumbuh menjadi berukuran lebih besar. Pada
umur 50-70 hari Crablet sudah dapat di jual sebagai benih kepiting untuk di deder
ditempat yang lebih luas.
5. Benih kepiting yang
dihasilkan di Panti Pembenihan berupa stadia Crablet berukuran 2-5 cm ( pada
umur 50-70 hari) untuk di pelihara di tempat pembesaran hingga bebrapa
bulan lamanya menjadi kepiting ukukuran konsumsi dengan berat 150-200
gram atau lebih. Namun sementara ini, benih kepiting hasil
tangkapan dari alam, telah berukuran berat 30-50 gram . yang juga
dijadikan benih dari awal pemeliharaan pembesaran menjdai kepiting ukuran konsumsi.
Tambahan 2
- Calon induk dan induk kepiting dapat diperoleh
dari hasil penangkapan di alam. Dengan syarat , anggota badannya utuh
tidak ada cacat dan tidak ada penyakit. Calon induk dan induk
kepiting dipelihara didalam bak-bak didalam Panti
Pembenihan.
- Pematangan gonad dilakukan dengan tehnik ablasi
satu mata pada kepiting betina . Tehnik ablasi ini mendorong mempercepat
proses pematangan gonad pada binatang Krustasea pada umumnya (termasuk
udang dan Kepiting). Selain itu, agar proses pematangan gonad berhasil
sempurna, harus juga di barengi dengan pemberian pakan yang bernilai gizi
sesuai dengan kebutuhan kepiting , dan pengelolaan kualitas air yang
sesuai. Telah diketahui juga bahwa bak pemeliharaan induk harus diberi
dasar Lumpur agar perkembangan gonad menjadi baik ( telur yang dihasilkan
banyak dan kemampuan pertumbuhan larva akan baik).
- Induk kepiting setelah diablasi dipelihara
di dalam bak yang di beri dasar lapisan Lumpur , kedalaman air 50-80
cm diatas lapisan Lumpur , cukup aerasi dengan 1 batu aerasi per –m2 .
Pakan berupa daging cumi-cumi , ikan , kekerangan yang segar dengan dosis
ransum 5-10% berat biomassa per-hari yang diberikan 2 kali pagi dan
sore. Untuk kelengkapan gizi, dapat diberi pelet kering berkualitas
seperti untuk induk udang windu ( kadar protein 40%), sebanyak 2-3 %
biomassa per-hari dan diberikan 2-3 kali per-minggu.
- Pada Panti Pembenihan, Zoea-1 sampai Zoea 5
diberi pakan berupa fitoplankton (Chaetoceros sp . dan
Tetraselmis sp.) dan zooplankton (Brachionus sp. dan nauplii Artemia sp.)
semuanya disediakan sebagai kultur di dalam Panti Pembenihan. Stadia
Megalopa ukuran lebih besar dan bersifat lebih agresif dan kanibal.
Agar mengurangi kematian akibat kanibalsme, bak perlu diberi tempat
persembunyian berupa potongan jaring-jaring bekas atau tali rafiah
yang dibuat ikatan dan pemberat agar tenggelam sampai dasar bak.
Megalopa pakan berukuran lebih besar , maka diberikan Artemia yang
ditetaskan umur 5 hari banyaknya pakan sekenyangnya. Setelah Megalopa umur
10 -12 hari akan berubah menjadi Crablet (benih kepiting). Sifatnya hidup
didasar (bentik). Pakan berupa cacahan daging ikan, udang atau
kerang yang di blender. Sampai kenyang. Umur 50-70 hari benih
kepiting dapat dijual untuk dipelihara di pendederan dalam kolam tanah
(tambak) atau didalam hapa yang dipasang di dalam petak tambak.
- Penanggulangan penyakit diutamakan dengan cara
memelihara kebersihan bak dan ruang dan lingkungan Panti Pembenihan.
Penularan dari luar di cegah dengan pelaksanaan Cara Budidaya yang
Baik dan Bio security. Pemakaian anti biotika telah dilarang
penggunaannya karena akan bersifat mengendap didalam Lumpur dan beberapa
menyebabkan kanker pada manusia. Dianjurkan pemakaian bahan kimia sebagai
disinfeksi yaitu merendam benih dan kepiting yang baru didatangkan dari
luar denga larutan PK 2-3 ppm selama 10-15 menit untuk membunuh
organisme pemyakit seperti bacteria, jamur, protozoa. Atau sebagai
disinfektan juga dapat dipakai larutan formalin 100-200 ppm selam 15-20
menit.
Tambahan 3
1. 4 macam cara budidaya Kepiting
dibedakan menurut tujuan produksi yang akan dihasilkan , yaitu :
- Pembesaran : dari benih menjadi
kepiting ukuran konsumsi (200gram atau lebih)
- Penggemukan : kepiting yang
masih ukuran cukup besar 100-150 gram, dipelihara 3-4 minggu
menjadi kepiting berat 200-300 gram atau lebih, agar harga jualnya
lebih tinggi.
- Produksi kepiting cangkang lunak (kepiting soka),
dari kepiting yang berukuran sudah besar untuk menjadi kepiting yang
baru ganti kulit (berkulit lunak). Masa pemeliharaan 3-4 minggu.
- Produksi kepiting bertelur . Kepiting
betina berukuran 150-200 gram dipelihara kira2 1 bulan , dirangsang
perkembangan gonadanya dengan cara ablasi mata, ditunggu 1-2 minggu pasca
ablasi agar gonada berkembang . Gonad yang berkembang dapat dilihat dari
celah belakang karapas yang berwarna merah dan nampak menggembung penuh
telur.
2. Wadah pemeliharaan
- Wadah pemeliharaan ada beberapa
macam. Yang paling baik hasilnya ialah system Baterei , berupa kotak
dari bambu yang disekat-sekat menjadi kotak-kotak kecil ukuran 30
cm2, masing-masing untuk wadah satu ekor kepiting. Dengan kotak-
kecil ini kepiting lebih aman terhadap kanibaisme, ketika sedang dalam
kondisi ganti kulit. Sehingga wadah semacam ini menghasilkan derajat
kehidupan 95-100%.
- Wadah berupa jaring apung, dapt digunakan,
dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 1 m dipasang pada perairan umum,
diberi jngkar agar tidak terhanyut oleh arus. Bila
dipelihara jantan atau betina saja secara terpisah, akan dapat mengurangi
kanibalisme.
- Tambak bekas memlihara udang dan bandeng , dapat
di sekat-sekat dengan kerei bambu yang di tancapkan 20=30 cm
kedalam Lumpur agar kepiting tidak lolos. Di bagian tengah
kotak di beri pelataran tanah yang lebih tinggi, agar kepiting mencari
makan. Sedangkan caren keliling yang agak dalam ( 30-50 cm) kepiting
dapat berteduh.
- Pemeliharaan ini untuk pembesaran dan /atau
penggemukan kepiting. Hasilnya mortalitas mencapai 10-20 % karena
kanibalisme.
- Pemeliharaan kepiting didalam pagar (pen culture)
dengan pagar bambu itu dapat juga dipasang pada teluk yang dangkal.
Biasanya kepiting sebagai benih (diawal pemeliharaan sudah cukup
besar (100-150 gram) agar menjadi gemuk sebelum di jual.
- Wadah pemeliharaan berupa bak dari semen seperti
di dalam Panti Pembenihan yang biasanya untuk udang , baik untuk
memelihara kepiting calon induk sampai mengandung telur tingkat 2 , tetapi
tidak sampai memijah. Ini perlu rangsangan pengembangan telur
/gonada dengan cara ablasi mata, seperti diterangkan pada Materi
Pokok 2. Disini hanya dipelihara kepiting betina saja , pejantan
tidak diperlukan karena yang berproduksi telur hanya yang betina
saja. Bila dicampur jantan , malahan bisa menyebabkan lebih banyak
kematian karena kanibalisme.
3. Sampai saat ini Bebeapa hal
yang Mungkin di lakukan di Indonesia.
Kendalanya ialah kekurangan benih karena
belum ada usaha Panti Pembenihan kepiting Bakau dan selama ini
hanya diperoleh dari penangkapan di alam. Juga karena pakan untuk pembesaran
kepiting yang terutama terdiri dari ikan rucah, tidak selalu mudah
diperoleh dan persaingan dengan keperluan konsumsi lain.
Sumber Referensi:
Kementerian Kelautan dan perikanan
Badan pengembangan sumberdaya Manusia kelautan dan perikanan
Pusat penyuluhan kelautan dan perikanan
SAYA MAS ANTO DARI JAWAH TENGAH.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI BODAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI BODAS DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI BODAS…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI BODAS<=…
>>>085-320-279-333<<<
SAYA MAS ANTO DARI JAWAH TENGAH.
DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI BODAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI BODAS DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI BODAS…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI BODAS<=…
>>>085-320-279-333<<<