Pemupukan
pemupukan mempunyai tujuan buat mendorong perubahan makanan alami, yaitu : kelekap, lumut, plankton, serta bentos.
Langkah pemupukan
:
a. untuk
perubahan kelekap
·
tanah yang sudah rata serta dikeringkan ditaburi dengan dedak
kasar sebanyak 500 kg/ha.
·
lantas ditaburi pupuk kandang ( kotoran ayam, kerbau, kuda, dan
sebagainya ), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
·
tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang serta menguap
sampai kering.
·
seterusnya tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, serta ditaburi pupuk
kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
·
pada saat itu ditambahkan juga pupuk anorganik, yaitu urea 75
kg/ha serta tsp ( triple super phosphate ) 75 kg/ha.
·
setelah 5 hari lalu, kelekap mulai tumbuh. air dapat ditinggikan
lagi dengan berangsur-angsur, sampai dalamnya 40 cm di atas pelataran. serta benih
udang dapat dilepaskan.
·
sepanjang pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2
kali 1 bln. memakai urea 10-25 kg/ha serta tsp 5-15 kg/ha.
b. untuk
perubahan lumut
tanah yang telah dikeringkan, diisi air
buat melembabkannya, lalu ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke di dalam
lumpur.
·
air dimasukkan sampai setinggi 20 cm, lalu dipupuk dengan urea 14
kg/ha serta tsp 8 kg/ha.
·
air ditinggikan sampai 40 cm setelah 1 minggu.
·
mulai minggu ke-2, setiap 1 minggu dipupuk lagi dengan urea serta
tsp, masing-masing 10 takaran pada awalnya.
·
lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, tetapi yang
dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. lumut yang amat lebat akan
beresiko untuk udang, oleh lantaran itu lumut hanya digunakan buat pemeliharaan
udang yang dikombinasi dengan ikan yang lain.
c. untuk perkembangan
diatomae
·
jumlah pupuk nitrogen ( n ) serta pupuk fosfor ( p ) inginkan
perbandingan kurang lebih 30 :1. apabila perbandingannya mendekati 1 :1, yang
tumbuh yakni dinoflagellata.
·
jadi sumber n, pupuk memiliki kandungan nitrat makin baik daripada
pupuk memiliki kandungan amonium, lantaran dapat terlarut lebih lama di dalam
air.
·
misal pupuk :
·
urea-co( nh2 )2 : prosentase n=46, 6.
* amonium sulfat-za-( nh4 )2so4 : prosentase n=21.
* amonium chlorida-nh4cl : prosentase n=25
* amonium nitrat-nh4no3 : prosentase n=37
* kalsium nitrat-ca( no3 )2 : prosentase n=17
* double superphosphate-ca( h2po4 ) : prosentase p=26
* triple superphosphate-p2o5 : prosentase p=39
* amonium sulfat-za-( nh4 )2so4 : prosentase n=21.
* amonium chlorida-nh4cl : prosentase n=25
* amonium nitrat-nh4no3 : prosentase n=37
* kalsium nitrat-ca( no3 )2 : prosentase n=17
* double superphosphate-ca( h2po4 ) : prosentase p=26
* triple superphosphate-p2o5 : prosentase p=39
·
pemupukan diulangi sebanyak berapakah kali, sedikit untuk sedikit
setiap 7-10 hari sekali.
·
pemupukan pertama, digunakan 0, 95 ppm n serta 0, 11 ppm p. apabila
luas tambak 1 ha serta tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk
urea serta 25-50 kg tsp.
·
perkembangan plankton diamati dengan secci disc. perubahan cukup
seandainya pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah tampak.
·
takaran pupuk dikurangi seandainya secci disc tidak terlihat pada
kedalaman 25 cm. tetapi apabila secci disc tidak tampak pada kedalaman 35 cm,
lantas takaran pupuk perlu ditambah.
Pemberian Pakan
makanan
buat tiap-tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. makanan udang yang dapat
dipakai di dalam budidaya terdiri dari :
a.
makanan alami :
·
burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, protozoa,
rotifera, ( branchionus ), anak tritip ( balanus ), anak kutu air ( copepoda ),
dan sebagainya.
·
burayak tingkat post larva ( pl ), serta udang muda ( juvenil ),
tidak cuma makanan di atas juga makan diatomaee serta cyanophyceae yang tumbuh
di basic perairan ( bentos ), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan (
crustacea ) selainnya, cacing annelida dan juga detritus ( sisa hewan serta
tumbuhan yang membususk ).
·
udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau mollusca (
kerang, tiram, siput ), cacing annelida, yaitut cacing pollychaeta,
udang-udangan, anak serangga ( chironomus ), dan sebagainya.
·
didalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang
tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, serta bentos.
b.
makanan tambahan
makanan
tambahan biasanya dibutuhkan setelah waktu pemeliharaan 3 bln.. makanan
tambahan tersebut dapat berbentuk :
·
dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah.
·
dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah, ketam, siput, serta
udangudangan.
·
kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. kulit kerbau
dipotong-potong 2, 5 cm2, lalu ditusuk sate.
·
sisa-sisa pemotongan katak.
·
bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
·
makanan anak ayam.
·
daging kerang serta remis.
·
trisipan dari tambak yang dikumpulkan serta dipech kulitnya
c.
makanan buatan ( pelet ) :
·
tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
·
dedak halus 40 %.
·
tepung bungkil kelapa 20 %.
·
tepung kanji 19 %.
·
pfizer premix a atau azuamix 1 %.
Langkah
pembuatan :
·
tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lantas dipanaskan
sampai mengental.
·
beberapa bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk serta
diremas-remas sampai merata.
·
sesudah merata, dibentuk bulat-bulat serta digiling dengan alat
penggiling daging. hasil gilingan dijemur sampai kering, lalu diremas-remas
sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm.
takaran ransum udang serta
langkah pemberian pakan :
a )udang
diberi pakan 4-6 x 1 hari sedikit untuk sedikit.
b ) jumlah pakan yang diperoleh pada benur 15-20% dari berat tubuhnya /hari.
c ) jumlah pakan udang dewasa kurang lebih 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d ) pemberian pakan ditangani pada sore hari makin baik.
b ) jumlah pakan yang diperoleh pada benur 15-20% dari berat tubuhnya /hari.
c ) jumlah pakan udang dewasa kurang lebih 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d ) pemberian pakan ditangani pada sore hari makin baik.
pemeliharaan
kolam/tambak
·
penggantian air. pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah,
lantaran bagian ini yang kondisinya amat jelek. tetapi apabila air tambak
tertutup air hujan yang tawar, pembuangannya melaui bagian atas
·
pengadukan dengan mekanis ( belum biasa ditangani ). dengan
pengadukan, air dapat mendapat tambahan zat asam, atau tercampurnya air asin
serta air tawar. pengadukan dapat memakai mesin pengaduk, mesin perahu tempel,
atau kincir angin.
·
menambahkan bahan kimia ( belum biasa ditangani ). kekurangan zat
asam, dapat ditambah dengan kalium permanganat ( pk/kmno4 ). takaran 5-10 ppm (
5-10 gram/1 ton air ), masih belum bisa membunuh udang. kapur bakar sebanyak
200 kg/ha dapat juga buat menangani o2.
·
menambahkan volume air. seandainya suhu air tinggi, menambahkan
jumlah volume air dapat dikurangi. perlu diberi pelindung.
·
menghentikan pemupukan serta pemberian pakan. pemupukan serta
pemberian pakan dihentikan apabila udang tampak menderita serta tambak di dalam
kondisi jelek.
·
singkirkan ikan serta ganggang yang mati memakai alat penyerok.
·
menambahkan pemberian pakan. udang diberi tambahan pakan apabila
perlihatkan tanda-tanda kekurangan makan, sampai perubahan makanan alami normal
kembali.
perbaikan teknis yang diperlukan
:
·
perbaikan saluran irigasi tambak buat sangat mungkin
petakan-petakan tambak memperoleh air yang cukup mutu serta dan kuantitasnya,
selama hidup pemeliharaan.
·
pompanisasi, untuk tambak-tambak di area yang perbedaan pakai
surutnya rendah ( kurang dari 1 m ), yang setiap waktu diperlukan pergantian
air ke di dalam atau keluar tambak.
·
perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul,
pintu air saringan masuk ke di dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor,
serta tanggul tidak longsor.
·
perbaikan manajemen
budidaya yang meliputi : langkah pemupukan, padat penebaran yang maksimal,
pemberian pakan, langkah pengelolaan air serta langkah pemantauan terhadap
perubahan serta kesehatan udang.
p a n e
n
udang
yang siap panen yakni udang yang telah berumur 5-6 bln. waktu pemeliharaan.
dengan syarat mutu yang baik, yaitu :
1 ) ukurannya besar
2 ) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar serta badan tidak cacat
3 ) masih di dalam keadaan hidup serta segar.
1 ) ukurannya besar
2 ) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar serta badan tidak cacat
3 ) masih di dalam keadaan hidup serta segar.
penangkapan
Penangkapan
Sebagian
·
memakai prayang, yang terbuat dari bambu, yang terdiri dari dua
bagian, yaitu kere lantas pengarah serta perangkap berbentuk jantung lantas
area jebakan. prayang dipasang tepidi tepi tambak, dengan kerenya melintang
tegak lurus pematang serta perangkapnya ada di ujung kere. pemasangan prayang
ditangani malam hari pada waktu ada pakai besar serta di atasnya diberi lampu
buat menarik perhatian udang. lubang prayang dibikin 4 cm, sampai yang terjerat
hanya udang besar saja. pada lubang mulut dipasang tali nilon atau kawat yang
melintang dengan jarak masing-masing kurang lebih 4 cm.
·
memakai jala lempar. penangkapan ditangani malam hari. air tambak
dikurangi sebagian buat meringankan penangkapan. penangkapan ditangani dengan
masuk ke di dalam tambak. penangkapan dengan jala dapat dikerjakan apabila
ukuran udang di dalam tambak tersebut seragam.
·
memakai tangan kosong. ditangani pada siang hari, lantaran udang
biasanya berdiam diri di dalam lumpur.
Penangkapan
Total
·
penangkapan total dapat dikerjakan mengeringkan tambak.
pengeringan tambak dapat dikerjakan dengan pompa air atau apabila tidak ada
kudu mencermati pakai surut air laut. malam/dini hari menyongsong penangkapan,
air dikeluarkan dari petak tambak perlahanlahan waktu air surut. pada tambak
semi intensif, air disurutkan sampai
caren, sampai kedalaman air 10-20 cm.
caren, sampai kedalaman air 10-20 cm.
·
memakai seser besar yang mulutnya direndam di lumpur basic
tambak/caren, lantas didorong sambil mengangkatnya jika diperkirakan sudah
banyak udang yang masuk di dalam seser. serta langkah tersebut ditangani
berulang-ulang.
·
memakai jala, biasanya ditangani banyak orang.
·
memakai kerei atau jaring yang lebarnya sesuai dengan lebar caren.
lumpur basic area udang bersembunyi didorong beramai ramai oleh sebagian orang
yang memegangi kerei atau jaring itu, menuju ke depan pintu air. di depan pintu
air udang dicegat dengan kerei selainnya. udang terkumpul di kubangan dekat
pintu ai, sampai dengan mudah
ditangkap.
ditangkap.
·
dengan meletakkan jaring
penadah yang cukup luas atau panjang di saluran pembuangan air. pintu air
dibuka serta diatur agar air mengalir perlaha-lahan, sampai udang sedikit
tertinggal bersembunyi di dalam lumpur. udang akan keluar bersamaan air serta
tertadah di dalam jaring yang terpasang serta dengan mudah ditangkapi dengan
seser.
·
memakai jaring ( trawl ) listrik. jaring ini berbentuk dua buah kerucut.
badan kantung mempunyai bukaan persegi panjang. Mulut kantung yang di bawah di
pakai pemberat agar dapat tenggelam di lumpur. bagian atas mulut jaring diberi
pelampung agar mengambang di permukaan air. bagian bibir bawah mulut jaring
dipasang kawat yang dapat dialiri listrik berkekuatan 3-12 volt. listrik yang
mengaliri kawat di basic mulut jaring akan mengejutkan udang yang terkena,
lantas udang akan meloncat serta masuk ke di dalam jaring.
pembersihan
udang yang telah ditangkap
dikumpulkan serta dibersihkan sampai bersih. lalu udang ditimbang serta dipilih
menurut mutu ukuran yang sama serta tidak cacat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar